A PROMISE. BRUCE masih duduk manis di kantornya saat ia kembali teringat dengan ciuman panas bersama Eva pagi tadi. Sampai kapan pun, rasanya mustahil ia bisa melupakan semua itu. Hari ini semua kejadian yang melibatkan Eva terus berputar di kepalanya. Sejak meninggalkan gedung apartement wanita itu, Bruce tidak hentinya memikirkan Eva. Senyum simpul yang menawan, bibir semanis madu, kulit sehalus sutra dan rambut bak helaian bulu yang sengaja di terbangkan dari syurga. Perbaduan sempurna itu dibungkus menjadi satu dalam bentuk gadis yang telah mengutuknya. Kutukan yang nyatanya bertahan hingga sekarang. Tiba-tiba, Bruce seolah dilempar kembali ke masa lalu. Kala itu di musim dingin, ia kembali mengunjungi Eva dan keluarganya. Kunjungan seperti hari-hari sebelumnya. Usianya dua belas tah