SEVENTEEN

1001 Words

"Tidak perlu pikirkan aku, fokuslah bekerja." Wajah Icy sudah sangat merah sekarang, lagipula bagaimana bisa ia fokus bekerja dengan posisi seperti ini. Miliknya dan milik Jonathan masih menyatu dengan posisi Jonathan memangkunya, dan ini sangatlah tidak nyaman. Dibawah sana begitu basah dan lengket akibat dari pelepasan keduanya barusan, Icy benar-benar tidak habis pikir dengan Jonathan. "Atau kamu masih ingin lagi?" Memberanikan diri Icy menengokkan wajahnya menatap wajah Jonathan yang langsung menyapa mata. "Lepaskan aku." Ucapan Icy tak digubris sama sekali karena Jonathan malah semakin memeluk erat tubuhnya, memperdalam penyatuan mereka. Refleks Icy berdesis menahan desahannya, Jonathan benar-benar b******k. "Kamu tahu, kamu terlihat seksi dari belakang." Bisikan sensual disertai

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD