Langkah Denisya sudah sempoyongan ketika berjalan melewati jembatan kayu yang mengarah pada kamar resor-nya. Entah sudah berapa gelas Tequila yang ia teguk di pesta malam ini. Ia tadi sempat bersalaman dengan Dewa ketika Arjuna mengajaknya untuk menyapa lelaki itu. Genggaman tangan Dewa terasa erat sekali di tangannya, sentuhan telapak tangan Dewa di punggung terbuka-nya kala itu menimbulkan gelanyar aneh yang sudah ia lupakan. Hanya satu sentuhan di kulitnya, tapi sudah membuat Denisya uring-uringan! Denisya ternyata merindukan Dewa, semerindukan itu. Ia sampai tidak memperdulikan Arjuna lagi di pesta ketika ada Dewa di sekitarnya. Lagipula Arjuna sedang bersama Maria. Dewa sempat berbicara padanya, hanya menanyakan kabar. Setelah itu, selesai. Dewa sibuk dengan tamu lainnya dan D