KUMPUL BOCAH

1317 Words

"Hana, siap pergi? Kita diantar mamaku saja, soalnya mama ada urusan sejalur ke arah rumah Jani," Gema tiba tiba muncul di pintu. "Siap!" Hana mengangguk. Ia membawa tas baju miliknya. "Oh iya, punggungmu, tidak apa apa?" Gema bertanya pelan. "Aku baikan. Tadi, thank you sudah bilang sama kak Daru," Hana merangkul Gema. Gema balas merangkulnya, "Aku tahu kalau lukamu akan lebih cepat sehat kalau ada Darudarma Abisatya memperhatikanmu." Hana dan Gema cekikikan berdua. "Kalian mentertawakan apa?" Jemma tiba tiba muncul. Gema menatap tidak suka pada mamanya, "Jangan kepo kepo. Ini urusan pribadi." Jemma langsung menjitak kepala putrinya, "Gemani Anandya, kamu masih tinggal di rumah mama. Jangan banyak tingkah!" Hana hanya tertawa. "Mama! Aku lapor papa!" Gema cemberut. "A

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD