"Fa-Fatima?" Ana terlihat kaget. "Iya," Daru mengangguk. "Apa boleh tahu kenapa?" Ana bingung menjawabnya. "Apa dia terlibat masalah?" "Tidak tidak," Daru menggeleng. "Ibu Ana jangan khawatir, tidak ada apapun. Saya hanya ingin tahu secara pribadi karena ada yang saya dengar tentang masa lalunya dan keluarganya." "Saya tidak bisa bercerita lebih lanjut, tapi saya pastikan pada ibu, tidak ada niat jelek. Tolong percaya," Daru mencoba bicara sehalus mungkin. Ana memperhatikan kalau anak muda di hadapannya memang tidak terlihat jahat ataupun memiliki karakter tidak baik. Entah kenapa, ada dorongan di hatinya kalau ia percaya pada Daru. Ana memutuskan untuk menjawab apa adanya. "Iya, saya mengenal Fatima Sayuri. Dia sering menitipkan kue kue basah buatannya di toko saya sejak lama.