When you visit our website, if you give your consent, we will use cookies to allow us to collect data for aggregated statistics to improve our service and remember your choice for future visits. Cookie Policy & Privacy Policy
Dear Reader, we use the permissions associated with cookies to keep our website running smoothly and to provide you with personalized content that better meets your needs and ensure the best reading experience. At any time, you can change your permissions for the cookie settings below.
If you would like to learn more about our Cookie, you can click on Privacy Policy.
"Bi, gimana sih caranya biar gue bisa lihat si Romza - Romza itu. Kan nggak enak aja gitu. Kita ngobrolnya berempat, tapi berasa cuman bertiga. Biar gue gampang kalau mau nyinyir pas dia ngomong nggak jelas. Biar gue gas si Romza tuh." Banyu belum - belum sudah melakukan gas kecepatan tinggi. Itu semua karena ia emosi, prihatin dengan apa yang dialami oleh Abimanyu. Sudah banyak berkorban untuk dua orang itu -- Leandra dan Romza -- eh, malah ditambah harus korban perasaan juga akibat keakraban Romza dan Leandra yang semakin dekat. "Saya kurang tahu caranya, Pak Banyu." Abimanyu menjawab dengan sedikit merasa bersalah. Ia dulu sempat akan diajari cara membuka mata batin seseorang. Tapi ia lebih mendalami ilmu agama. Maka tidak jadi. "Tapi kalau Romza berkenan untuk menampakkan dirinya pa