Gery sendiri juga tidak mengerti apa yang membuatnya kesal seperti ini. Mungkinkah hanya karena dia melihat Gea berpelukan dengan seorang pria di tempat umum dan disaksikan banyak karyawan Ganesha. Sungguh ingin sekali rasanya Gery menarik paksa Gea dari pelukan pria tadi yang entah siapa itu Gery tidak tahu dan tidak kenal. Sayangnya rasa egois dan gengsi membutakan mata hati Gery. Mencoba untuk tidak pernah melihat adegan apapun itu juga. Namun, nihil hasilnya karena selama dalam perjalanan pulang Gery malah terngiang-ngiang akan Gea. Padahal baru tadi siang mereka akur makan siang bersama. Gea yang melayani makannya sudah seperti istrinya saja. Akan tetapi kebahagiaan itu hanya sesaat karena setelahnya, Gea malah menjatuhkannya begitu saja. Gery pikir lagi yang akan menjadi saingannya