tertipu mentah

1416 Words

Helia menguap lebar, raut wajahnya terlihat kesal. Bagaimana tidak, malam ini tidurnya terganggu. Dia merasa lapar di tengah malam. Perempuan parubaya itu berjalan pelan menuju dapur dengan wajah bantal dan mata sembab, dan langkah pelan Helia terhenti di saat wanita itu melihat ada orang lain di sini. Dapur. "Kamu juga lapar, Vania?" Ya, orang itu adalah Vania yang sedang duduk di meja makan. Vania yang sedang makan dengan santai sambil bermain dengan ponselnya, segera menatap kearah mamanya dan menjawab malas. "Seperti yang mama lihat,"jawabnya cuek. Sungguh, Vania masih kesal pada mamanya yang pada akhirnya kegirangan, senang dan bangga padanya atas pencapaiannya yang luar biasa. Bisa menggaet Teza, harta dan kekuasaan yang Teza miliki untuk bayi di perutnya. Iya. Vania tertawa

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD