Nara menyentuh d**a tepat jantungnya yang berdebar sangat kencang di dalam sana, membuat Nara merasa sesak nafas bahkan kesusahan untuk bernafas. Nara menghitung detik demi detik dalam hati, menanti seorang laki-laki yang amat dia puja dalam hidupnya, laki-laki yang coba dia buang perasaan padanya tapi terasa susah. Ya, Neymar. Nara menunggu Neymar yang hingga detik ini, di saat jam sudah menunjukkan pukul 7 malam, pria itu belum kembali ke kediaman mereka. Laki-laki itu, hanya mengirim pesan, meminta Nara untuk memakai gaun malam yang berwarna hitam---- yang pernah mereka beli 2 tahun yang lalu. Dan Nara yang berdiri di depan cermin hiasnya saat ini, sudah memakai gaun yang Neymar inginkan. Gaun itu walau sudah lama tidak dia pakai, ternyata masih sangat lah pas dengan tubuhnya.