Pertemuan yang sangat-sangat tidak ia duga pagi tadi sungguh memenuhi isi kepala Rhea. Mobil yang hanya berisikan dirinya sendiri itu jadi terasa begitu penuh dan sesak, bukan oleh barang atau siapa-siapa, namun pikirannya sendiri. “Bodoh! Bodoh! Bodoh! Apa-apaan itu tadi? Harusnya aku bisa jauh lebih tenang," ucapnya menggerutu menyesali perilakunya di taman pagi tadi, sembari mengutuk lalu lintas yang tidak kalah semrawut dengan isi kepalanya. “Lagi pula ngapain coba si Ernest mengajak nikah? pertanyaan macam apa itu? Arka juga pake tiba-tiba nongol,” lanjutnya sembari memutar kemudi dengan begitu mahir meghindari seorang pengendara motor yang tiba-tiba memotong jalur. Kini mobil yang Rhea kendarai mulai menyusuri jalan yang semakin sempit, pertanda tempat ia tinggal sudah semakin dek