FL 23

1212 Words

Sesampainya di rumah sakit. Maura segera mendapatkan penanganan intensif. Sera hanya bisa menangis dalam pelukan Daniel. Pemuda itu hanya bisa merutuki kebodohan nya, ia tak tau jika akan berakhir seperti ini. "Maafkan aku, semua salahku," sesal pemuda itu. Sera hanya menggeleng, ia masih sibuk sesenggukan. Tak berapa lama seorang Dokter wanita keluar dari tempat Maura di rawat. "Apa anda suami pasien?" Tanyanya mengintrogasi. "Bukan," sahut Daniel. "Lalu dimana suaminya? Ada yang ingin saya bicarakan," "Tidak ada Dok, tapi saya Kakaknya. Dokter bisa membicarakan nya dengan saya," ujar Sera. "Maaf, tidak bisa," sergah Dokter itu. "Tolong hubungi suami pasien," pintanya mutlak. Daniel mengusak rambut nya acak. Ia bingung harus berbuat apa, ia masih ingat betul dengan janji nya p

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD