"Cantik?" tanya James. "Menurutku lumayan, khas gadis desa." Nania menimpali. "Wah, udah ganti selera ceritanya," sindir James pada Arka. Arka hanya diam tak menghiraukan ucapan sahabatnya itu. Arka memang tidak pernah terlalu peduli dengan ucapan yang sering James katakan. Baginya kehidupannya adalah keputusannya. "Bukan ganti selera, James, tapi Arka takut kalau ujungnya nanti ia dikejar-kejar." Nania menimpali dengan senyum jahil di wajahnya. "Dikejar gimana maksud kamu, Nia?" Nania tidak langsung menjawab pertanyaan James, gadis itu hanya melirik pada Arka, berharap pria itu sendiri yang menjelaskannya. "Gadis desa itu enggak neko-neko, tidak seperti wanita kota kebanyakan." Arka masih enggan menjawab, sampai Joni sang asisten yang menyahuti pertanyaan dari James. James