Malika sudah berada di dalam kamar. Entah kapan sang suami menidurkannya di atas kasur. Setelah pertempuran kedua, yang Arka lakukan saat mereka berada di ruang gym, dengan berkali-kali Malika harus merasakan pelepasan yang tak ia ingat. Malika menggeliatkan seluruh anggota tubuhnya. Terasa sekali saat ini, ia merasakan betapa tubuhnya seolah remuk redam. Gadis itu tak habis pikir, mengapa sang suami kuat sekali bermain seolah tenaganya tak pernah habis. Apakah lelaki itu akan terus menerus menggempurnya sampai ada janin yang tumbuh di perutnya? Membayangkan hal itu, membuat d**a Malika berdebar. Tak bisa dipungkiri, sentuhan yang suaminya lakukan keladanya dari sejak malam sampai ketika di kolam renang tadi, membuat ia terlena. Malika yang sama sekali belum pernah sama sekali disentu