Bagian Kesebelas

1027 Words
Besok pagi sekali, Chloe dan teman-teman kelompoknya akan segera berangkat. Chloe pastikan ia tidak akan bisa tidur malam ini. Hari ini sudah menunggu malam, Chloe sudah minta tolong pada Gustof agar tetap ada saat dia pulang nanti. Sebelumnya Chloe sudah menjelaskan keadaan di luar dan misi yang akan dilakukan olehnya dan juga teman yang lain. Gustof pernah melarang Chloe untuk ikut dalam misi. Tapi Chloe tetaplah Chloe yang keras kepala pada akhirnya. Chloe bersikukuh untuk ikut ke dalam tim. Chloe sempat meminta Gustof untuk meminta menjaga keluarganya yang lain. Dan tentu saja, tanpa di minta, Gustof akan menjaganya. “Tunggu aku pulang, Tuan. Kau harus menjaga dirimu. Makanlah dengan baik dan jangan sampai kau terluka. ” Sahut Chloe pada akhirnya. Chloe akan tidur bersama Gustof dan warga kota lainnya di gedung ini, tetapi Seannu melarangnya dan mengatakan jika dia harus tidur di tempat yang nyaman sebelum nanti mungkin Chloe tidak akan pernah bisa tidur nyaman, atau bahkan tidak akan bisa tidur lagi. Seannu sudah menunggu di lorong menuju kamar dia sendiri. Chloe datang dengan perasaan yang bercampur aduk. Seakan dia akan mati keesokan harinya. Pasalnya, Seannu kini menatapnya lesu. "Kau tidak akan bertemu keluargamu?" ucap Seannu bertanya pada Chloe berjalan melewatinya tanpa menyapa dan melihat ke Arahnya. "Kau mau aku menyapa mereka?" jawab Chloe pelan tanpa berhenti berjalan Seannu dengan cepat menyusul langkah kaki kecil Chloe. Dia lantas menggeleng setelah sampai di sebelah gadis itu. “Aku tidak ingin merusak perasaanmu. Jadi mungkin lebih baik kau tidak menemui mereka. ” Chloe mengangguk, benar. Perasaannya sudah tidak bisa digambarkan lagi. Jika Chloe bertemu dengan keluarganya yang lain, perasaannya akan menjadi tidak enak. Lebih tidak enak dari ini. "Aku ingin tidur denganmu." Chloe berhenti berjalan saat kata kata sedikit v****r itu masuk ke gendang telinganya. Seannu yang terkejut dengan perkataannya ikut berhenti dan menggeleng dengan cepat. Wajahnya seakan menunjukkan sesal. “Tunggu sebentar. Bukan tidur seperti yang ada di pikiranmu. Aku benar benar memakai kata itu dalam bentuk yang sebenarnya. Tidak ada maksud lain. " Chloe mendengus. "Memangnya kau tahu apa yang ada di pikiranku?" Seannu menelan ludahnya susah payah. Sialnya, pikirannya langsung terhubung ke hal yang tidak semestinya dipikirkan pada saat ini. Seannu menggeleng. "Kenapa juga kamu harus memakai kata seperti itu di saat suka ini." Chloe masuk ke dalam kamar Seannu. Dia sudah mulai sepatunya dan berjalan ke kamar mandi. "Kau mau mandi?" Seannu bertanya, karena ini sudah masuk malam hari, bukankah seharusnya mereka beristirahat malam ini. Chloe mengangguk, “aku tidak tahu nanti bisa mandi atau tidak. Dan kau tahu sendiri, kau akan tidur denganku. Aku tidak ingin kau merasa tidak nyaman. ” kata Chloe cepat Seannu menegang. Tidur dengannya? “Kau harus menghapus kata kotor tentang tidur bersama. Itu arti yang sebenarnya. " Chloe memperbaikki kata katanya. Lagi pula, Chloe benar benar memakai kata itu dalam arti sebenarnya. Dan Chloe meralatnya karena Seannu mungkin akan berpikiran lain. Seperti pikirannya tadi di lorong. Seannu diam, “apa maksudmu? Membuat aku tidak nyaman? " “Aku mengurusi pasien sepanjang waktu, dan belum mandi dari pagi hari tadi. Dan kau mau bau badanku ada di badanmu? Ah. Sebaiknya kau juga mandi. Kau busuk. " Chloe membanting pintu kamar mandi pelan. Lalu terkekeh setelah mendengar Seannu berteriak meminta penjelasan apa yang diminta oleh Chloe tentang percaya yang busuk. ☘️☘️☘️ Chloe tidak bisa tidur. Sudah di tengah malam, Seannu terusik oleh Chloe bergerak tidak nyaman di tempat tidur yang sama. "Kenapa? Kau tidak bisa tidur? ” Chloe menegang. Suara Seannu setelah bangun dari tidurnya serak dan sedikit mmm .. seksi? Chloe menggelengkan kepalanya cepat guna menghilangkan pikiran yang menurutnya kotor. Apanya yang kotor? "Kau tidak nyaman tidur denganku?" Seannu beringsut memeluk tubuh Chloe. Chloe merasakan harum yang sama dengannya dari badan Seannu. Seannu akhirnya juga mandi setelah Chloe tadi malam. "Bukan. Aku hanya tidak bisa memikirkan bagaimana aku bisa selamat besok dan setelahnya ” "Aku akan melindungimu." Chloe percaya jika Seannu tentu saja akan melindunginya. Tapi bukan hanya dirinya yang harus Seannu lindungi. Ada banyak nyawa juga. Chloe mengangguk lalu membalas pelukan Seannu. Dahi milik Chloe menempel di leher Seannu. Chloe menghirup dalam-dalam aroma milik Seannu. Seannu sudah biasa tidur tanpa baju atas. Dan Chloe mungkin mulai menyukai tubuh Seannu. “Aku tidak akan membiarkanmu terluka, Chloe. Jika kau terluka, artinya aku berhak menerima satu hukuman. Dan kau harus menghukumku. ” Dagu Seannu bergerak di puncak kepala Chloe Chloe tersenyum, "Menghukum seperti apa?"  Bahu Seannu menggendik. "Apa bisa aku serahkan hukumanku padamu?" Chloe terkekeh. “Aku tidak berpikir untuk menghukummu. Apa pun kesalahanmu. " "Kemarin sore kau membentakku, kau tak ingat?" Seannu merenggangkan pelukannya untuk menatap wajah Chloe yang masih saja terkekeh geli. "Ingat tidak?" Chloe mengangguk, “iya aku ingat. Dan apa yang bisa lagi aku lakukan? Menghukummu jelas hal yang tidak bida aku lakukan. Aku bukan seorang yang pandai menghukummu. Kau tahu? " Seannu mengangguk. " Bagaimana jika aku yang menentukan hukuman untukku? " Chloe tertawa kecil, "itu bukan hukuman, namanya." Seannu ikut tertawa. "Bagaimana kau akan menghukum dirimu sendiri?" Seannu tampak berpikir untuk menjawab pertanyaan dari Chloe. "Begini?" Tiba-tiba, mata Chloe terbelalak kaget.  Seannu mengecup bibirnya cepat. Tanpa meminta izin dan aba-aba. "Bagaimana jika kau ingin menghukumku, kau bisa melakukan itu untukku?" Seannu tersenyum. "Ya. Itu bukan hukuman. Itu Hadiah. " Seannu mengangguk anggukkan kepalanya. "Oh kau menganggap ini hadiah?" Sekali lagi, Chloe dibuat terkejut. Seannu mengecup bibirnya lagi. "Sean-" Gagal. Chloe gagal berbicara saat bibirnya sudah dikecup dengan lama. Seannu mulai menggerakkan bibirnya di atas bibir Chloe. Melumatnya pelan dan lembut. Chloe rasa, dia membutuhkan ini. Untuk sekarang. Agar bisa tidur. "Aku rasa kita harus tidur, Sean?"  Chloe terengah saat lumatan itu berakhir karena Chloe sudah sulit bernafas. "Benar. Dan aku menjadi tidak mengantuk karenamu. Mungkin aku akan kesulitan tidur setelah ini. " "Sudahlah, itu adalah hukuman pertama untukmu." Seannu tercengang, "hei, apa aku melakukan kesalahan?" Chloe mengangguk lalu membelakangi Seannu. “Kau menciumku tanpa aba-aba. Lain kali jangan seperti itu. " Seannu terkekeh lalu memeluk Chloe dari belakang. " Baik. Lain kali aku akan meminta izin padamu. " Chloe tidak menjawab. "Bolehkah aku mencium keningmu sebelum kau tidur?" "Sean." Rengek Chloe. "Apa? Aku minta izin darimu terlebih dahulu." Chloe membalik berhadapan dengan Seannu.  "Aku malu." Setelah itu, Chloe memeluk Seannu dengan erat. Membenamkannya di d**a Seannu yang bergetar karena tertawa. "Berhenti atau kau akan kubunuh." Seannu tertawa lagi, “eh kau menakutkan.”
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD