Chloe menyusun rencana dengan cukup detail . Mereka berusaha untuk menarik perhatian sang pemimpin dengan cara melakukan p*********n terhadap para penjaga yang berada pada benteng . Mereka berperang seperti ini untuk mendapat perhatian , bukan membenci kota Beatrix dan sejenisnya .
Sesuai dengan rencana , Seannu dan rekan satu timnya berusaha untuk tidak terluka parah . Mungkin mereka bisa saja mendapatkan beberapa luka ringan dan bisa saja mereka mati . Hanya saja ini adalah rencana untuk dapat langsung menemui sang pemimpin .
"Bagaimana keadaanmu , Chloe ?" Seannu bertanya ketika melihat Chloe beberapa kali terkena pukulan jarak dekat sang penjaga .
Chloe mengangguk , "aku baik , apa sudah saatnya kita menyerahkan diri ?"
Seannu mengangguk lalu memberi kode untuk berhenti menyerang kepada rekan satu timnya . Di susul dengan menjatuhkan senjata yang sudah tidak memiliki peluru dan mengangkat tangannya tinggi - tinggi .
Suara tembakkan yang sejak tadi terdengar di telinga Chloe kini mulai berhenti , hanya terdengar langkah gagah dari prajurit kota Beatrix .
"Sebutkan asal dan alasanmu ke sini , prajurit . "
Satu orang bermuka datar melangkah maju dan bertanya kepada Seannu yang berada di depannya . Senjata - senjata laras panjang dan pedang masih saja mengarah kepada mereka ketika Seannu mendesis sakit di ujung bibirnya .
"Kau sudah dapat mengenaliku dari seragam yang aku pakai , Jendral ."
Seannu membalas tak kalah sengit dari sang Jendral .
Dia mengangguk , "ada apa kau jauh datang dari kotamu dan menyerang kami prajurit Beatrix ?" tanyanya lagi .
"Kami hanya ingin bertemu dengan pimpinan kota . "
Kali ini Gibran yang berbicara . Sebagai ketua kelompok ini , Gibran cukup berani mengatakan langsung apa tujuan timnya kemari dan menyerang prajurit Beatrix .
"Kau tidak bisa seenaknya bertemu dengan pimpinan . Apalagi dengan cara seperti ini ."
Sahutnya pelan dan tegas menatap satu persatu orang - orang di depannya .
Lalu matanya berhenti tepat di mana Chloe berdiri .
"Aku merasa tidak asing denganmu , gadis manis ."
Katanya sambil mendekati Chloe . Langkah yang dia ambil membuat Seannu tidak bisa diam di tempatnya . Dia merasa Chloe harus di lindungi . Suara senjata yang bergerak pun tak luput dari telinga Chloe bebarengan dengan Seannu yang dengan cepat bergerak melindungi Chloe di belakang punggungnya .
"Santai saja . Aku hanya ingin melihatnya dari dekat . "
Chloe sudah sangat tidak aneh mendengarkata itu . Setiap orang tua yang bertemu dengannya mengatakan hal yang sama . Tidak asing dengan Chloe . Mengapa ?
"Aku harus memastikan sesuatu . "
Katanya lalu mendorong sedikit tubuh Seannu yang tadi melindungi Chloe .
"Memastikan apa ?" Seannu bergeser sedikit kemudian ikut memperhatikan Chloe yang di dekati oleh orang itu .
"Aku rasa kau mirip seseorang , tapi aku lupa siapa dan di mana aku bertemu dengannya . "
Chloe menatap datar orang yang mendekatinya , lalu tersenyum di kala orang itu benar - benar memperhatikannya dari atas ke bawah .
"Kau pernah mendengar jika pemimpin kota Mubarak kehilangan istri dan anak yang berusia dua sampai tiga tahun ?"
Chloe pernah mendengarnya , dan itu sudah sangat lama sekali . Bagaimana pun , Chloe tidak tau bagaimana menyikapi kisah itu selain bersimpati pada pemimpin kota Mubarak .
"Dan kau hampir serupa dengan istri Mubarak yang menghilang . "
Chloe tertawa kecil , "itu tidak mungkin terjadi , aku sudah tinggal di Clinton selama hampir lima belas tahun . Atau mungkin sampai saat ini sudah bisa di hitung enam belas tahun . "
Orang dengan pangkat Jendral itu ikut terkekeh , "ya . Dan bagaimana jika kau di temukan saat usia dua sampai tiga tahun dan di asuh oleh ibu tiri dan membesarkanmu sampai sekarang ?"
Chloe mengerutkan keningnya , dia sama sekali tidak terpikirkan ke arah sana . Dan sama sekali tidak memikirkan hal tersebut .
"Baiklah , sudah cukup dengan pembicaraannya yang tidak masuk akal itu ," seru Gibran yang mulai kesal dengan dirinya yang hanya diam memperhatikan .
"Jadi kapan kita akan bertemu sang pemimpin ?" lanjut seorang Gibran .
Jendral itu kemudia tertawa .
"Aku rasa kau pemimpin kelompok kecil ini . Apa aku benar ?"
Gibran mengangguk tegas walaypun wajahnya sudah tampak lelah dan penuh luka dia masih bisa memperlihatkan ke wibawaan yang Chloe kagumi .
"Sebutkan satu alasan pemimpin harus menemui orang - orang semacam kalian . "
Jendral itu sangat amat tidak menoleransi walau pun sudah banyak hal yang sedari tadi dia bicarakan .
"Aku dan semua dari kami ingin meminta pertolongan dari pemimpin untuk membantu kota Clinton yang sedang di serang oleh kota Diston . "
Chloe mengutarakan inti dari kedatangan mereka dengan cukup detail dan tidak di sangka , Jendral itu tertawa keras.
"Alasan itu tidak akan cukup untuk bisa menemui pimpinan . Tidak adakah alasan lain selain itu ?"
Chloe menatap Kia yang akan berbicara tapi di hentikan oleh Chloe .
"Bagaimana jika aku menemukan sesuatu yang mengganjal dengan kematian orang tua dari pimpinan yang sedang memimpin sekarang . "
Jendral itu berhenti tertawa ketika mendengar Chloe yang berbicara .
"Kabar burung itu juga sampai ke kota kami . Dan kebetulan ada seorang temanku yang mengatakan jika dia mengenal sang dokter yang menangani kasus itu . "
Jendral itu menatap Chloe yang dengan santainya kini mulai bersandar di salah satu pohon di dekatnya .
"Kau terdengar sangat sehat dan kuat , anak manis . "
Kata Jendral itu mulai berjalan menjauhi kelompok Chloe . Berjalan membelakangi , Chloe lalu berbalik dan tersenyum .
"Sebelum kau menemui pimpinan , mungkin kau harus istirahat . Hari sudah mulai gelap . Bagaimana jika kita membicarakan ini nanti . "
Jendral itu mengintruksikan untuk menurunkan senjata pada para prajurit yang ada di bawahnya .
"Hal semacam itu harus di bicarakan dengan kepala dingin dan tentu saja secara rahasia bukan ?" Katanya lagi lalu mulai membuka jalan masuk ke kota Beatrix .
Seannu dan Chloe saring bertatapan lalu tersenyum .
"Kau akan tinggal tepat di sebelah rumah singgahku . Tidak di pusat kota . Agar tidak membuat orang lain curiga atas kedatanganmu . " Jendral itu berkata lagi , "ah dan jangan sampai lupa , orang - orang yang tinggal di sini adalah orang - orang ramah . "
"Kami akan bersikap ramah dengan semampu kami , " Chloe mengatakannya dengan pelan
Jendral itu tersenyum walaupun membelakangi Chloe .
"Aku rasa anakku akan menyukaimu , anak manis . "