9

1052 Words
Maaf Banyak Typo Penampilan Bulan benar-benar kacau saat ini, baju kusut apalagi dengan wajahnya, pasti dekil dan kusam. Dari rumah Pak Willy ke bandara, Bulan bagai di kejar setan. Pesawat terbang jam 8 pagi, untuk sampai ke rumahnya butuh waktu hanya 1 jam 30 menit di atas udara, transit di Bali atau di Lombok, dan ternyata transit di Lombok, dan ada kendala dengan pesawat yang di tumpangi Bulan, sehingga membuat Bulan semakin telat untuk menghadiri acara ijab qabul kakaknya. Pasti mamanya terlebih papanya yang entah kenapa seperti tidak menyukainya akan marah besar padanya, dan membuat Bulan merasa bersalah, pasti kakaknya Pelangi merasa kecewa bahkan sangat kecewa padanya. Karena Bulan lah adik satu-satunya Pelangi. Dan Bulan saat ini, sedang ada dalam taksi, dan Bulan mengutuk dalam hati, kenapa rumahnya harus jauh dengan bandara? Ijab qabul kakaknya akan di laksanakan pada pukul 10 lewat 15 menit, dan saat ini sudah pukul 10 lewat 3 menit. Sudah Bulan telpon mama dan papanya serta para sepupunya yang lain, tapi tidak ada satupun yang angkat panggilannya, dan pesan yang Bulan kirim juga tidak mendapat balasan, ah gimana mau di balas. Di buka aja chat dari Bulan belum di buka oleh para sepupu dan juga keluarganya yang lain. Membuat Bulan sedih. Membuat Bulan merasa nggak guna dan jahat pada kakaknya. Tidak hadir tepat waktu, tidak menemani kakaknya yang akan menikah. Adik macam apa dirinya? "Maaf, Kak. Aku benar-benar adik yang nggak guna dan becus,"Ucap Bulan dengan nada suara yang sangat gemetar, dan Bulan dengan tangan lemas menghapus air mata yang sudah menghiasi sudut mata kiri dan mata kanannya. "Maaf, aku lebih mementingkan diriku sendiri. Diriku yang sedang terpuruk semua karena sifat murahanku. "Ucap Bulan dengan nada dan raut pahitnya. Ya, Bulan terlambat datang, dan Bulan mengulur tanggal dan waktu kepulangannya ke rumah untuk hadir di acara nikahan kakaknya. Bulan mengurus dirinya dulu, mengurus masa depannya, dan juga masa depan anaknya. Seharusnya 2 hari yang lalu Bulan sudah di rumahnya, tapi karena Pak Willy, Pak Willy yang bisa dan ingin bertemu dengannya di rumah beliau, Bulan mengiyakan dan menyanggupi. Kesempatan bertemu dengan Pak Willy sangat lah susah dan langkah. Dan apa yang Bulan korbankan dengan menjadi adik yang super b***t. Bulan... Mendapatkan apa yang ada dalam mimpi Bulan. Bulan di terima kerja oleh Pak Willy, dan kabar baiknya bahkan Bulan akan di letakkan di salah satu perusahaan besar milik Pak Willy yang ada di Belanda, di negara kelahiran istri Pak Willy. Tempat tinggal, kendaraan, dan gajinya yang nominalnya lumayan besar akan Bulan dapatkan dari Pak Willy. Itu yang di berikan Pak Willy untuk Bulan. Tapi, keinginan Pak Willy dan istri Pak Willy berbanding terbalik, sangat beda. Istri Pak Willy, ingin Bulan menjadi asisten pribadi anak Pak Willy dan Bu Rika yang selamat dari kecelakaan besar dan mengalami lumpuh permanen di Korea. Dan Bulan yang butuh kerja, mana-mana saja, asal gajinya besar dan bisa ia kerjakan. Dan keputusan akhir, Bulan malah menjadi asisten anak Pak Willy. Dan enaknya dan saking baiknya Pak Willy dengan istrinya sudah mengetahui tentang Bulan yang hamil. Hamil di luar nikah. Bulan kira Pak Willy dan istrinya akan mencela dan menghinanya. Ternyata 2 orang itu malah merangkul dan menguatkannya. Mengatakan tidak apa-apa ia hamil. Malah tambah bagus. Anak mereka yang baru Bulan ketahui namanya, yaitu Reyniel Walandouw. Ternyata merupakan seorang duda yang baru di tinggal mati oleh istri dan anaknya, dan tragis... Alan nama panggilan anak Pak Willy di nyatakan mandul juga oleh Dokter setelah kecelakaan besar itu. Dan 4 hari lagi, Bulan... Bulan akan terbang ke Korea di antar sama Pak Willy sendiri dengan istrinya. Ya, Bulan sudah mantap akan buka lembaran baru di Korea dengan gaji yang sangat fantastis yang Bulan dapatkan dari Pak Willy yaitu hampir 80 juta perbulan. Beruntung Bulan kenal Pak Willy dari Dosen Pa-nya. "Mbak belum ingin turun? Udah nyampe, Mbak. Asik banget ya, yang sedang mbak lamunin dari tadi,"Tegur supir taksi yang terlihat masih sangat muda itu dengan nada jenakanya pada Bulan yang sedikit tersentak kaget. Bulan bukannya menjawab atau menyahut ucapan supir taksi itu, Bulan malah menengok ke kiri dan kanan rumahnya. Benar. Ia sudah sampai. Tapi, kenapa hanya sedikit kendaraan yang parkir di depan rumah dan sekitar rumahnya? Ah, pernikahan kakaknya benar-benar di gelar secara sederahana, dan privat. Bulan masih bungkam, mengambil uang 100 ribu di dompetnya dan di berikan pada supir yang ada di depannya. Bulan menolak kembalian uangnya 35 ribu. Karena Bulan baik, tidak ambil kembaliannya. Supir taksi itu keluar dan membuka cepat pintu untuk Bulan. Tapi, baru sekitar 3 detik Bulan keluar dari taksi dan menghirup udara segar di depan rumahnya yang rimbun, Bulan... Bulan kaget bukan main di saat... Plak Satu tamparan yang super kuat melayang pada pipi kiri Bulan. Bahkan membuat Bulan sampai jatuh tersungkur di atas aspal. Dan dengan sudut bibir yang sudah mengeluarkan darahnya, Bulan mendongak pedih dan sakit untuk melihat siapa yang menamparnya barusan. Dan orang yang menamparmya, ternyata... "Papa..."Ucap Bulan sakit dengan tatapan nanar dan terlukanya pada sang papa yang saat ini berkacak pinggang di depannya. "Anak sialan, pembangkang, dan adik yang b***t. Gara-gara kamu, ijab qabul yang seharusnya di lakukan 15 menit yang lalu di undur, Pelangi menunggu kehadiran kamu dengan perasaan cemas dan was-was." "Segera masuk ke dalam kamar, kalau bisa bersimpuh pada kakakmu yang sudah kamu buat cemas dan kacau acara ijab qabulnya." Ucap papa Bulan dingin, tegas, dan tanpa mau menatap wajah Bulan. Dan Papa Bulan sudah melenggang masuk ke dalam tanpa pamit atau tanpa merasa bersalah atau tanpa membantu anaknya yang terlihat menyedihkan saat ini di bawah kakinya andai ia masih ada di depan Bulan saat ini. Bulan yang saat ini, sedang memegang dan mengelus perutnya dengan tangan yang super gemetar. "Sepertinya, besok kita akan langsung pulang ke Jakarta. Orang yang mama rindukan sepertinya tidak pernah merindukan mama. Tapi, kamu tenang aja, mama sayang dan cinta sama kakekmu walau kakekmu sering melukai perasaan dan batin mama. Maaf, lusa juga kita lebih baik langsung terbang ke Korea. Lebih cepat lebih baik. Dan sehari ini saja, mama ingin membagi keluh kesah mama sama nenekmu. Kamu setuju ya, kita terbang ke Korea lusa dengan bantuan Pak Willy...." Tbc Satu kata untuk Papa Bulan yg kasar dan pilih kasih? Setuju Pelangi di buat mandul saja nanti biar puas karmanya? Mau Bulan di jodohkan dengan Anak Pak Willy? Yg lebih segala-galanya dari Damar? Tapi anak Pak Willy cacat...
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD