Semalam aku tidak bisa tidur. Memikirkan paket yang ternyata berisi laptop dan ponsel. Sepertinya, Rasya langsung membeli benda itu dan meminta gojek mengirimnya. Kenapa dia membelikan barang mewah ini untukku? Apalagi untuk harga laptop, aku tahu itu tidak murah! Bahkan Nia juga sudah mengatakan padaku berapa harga laptop yang mirip dengan punya Rasya itu. Ah, dia terlihat seperti tak mau mengenalku, tapi malah seperti ini! Kenapa dia membuat aku bingung? Sesampainya di kampus, aku melihat Rasya belum datang ke kelas. Aku pun duduk di samping Nia sambil terus melihat ke arah pintu, kalau-kalau pria itu datang. “Kamu kenapa, sejak tadi cemberut melulu!” tegur Nia padaku. “Eh, Ni! Maaf, ya! Aku sedang banyak yang dipikirkan ini!” Tentu saja aku tidak bisa cerita pada Nia apa yang t