Mungkin butuh berulang kali pembuktian, hingga semuanya terasa sungguh-sungguh dan begitu nyata.
**
Aku menatap pada sosok dengan kepala berkerudung ungu yang hendak turun dari bus. Orang tersebut tampak berdesakan dan berebutan jalan dengan penumpang lain. Sepertinya, dia tampak ingin mengantre, tapi jika dia seperti itu maka dirinya akan dikalahkan oleh orang lain dan kesulitan untuk keluar.
Menunggu tepat di dekat pintu bus, akhirnya gadis berbaju putih dengan rok ungu itu turun. Senyumnya begitu lebar saat ia melompat dari pintu bus menuju ke mulut halte.
“Hati-hati,” ujarku sambil memegang tangannya.
Dia terkekeh dan kemudian kami berjalan meninggalkan halte bus tersebut.
“Bagaimana?” ujarku yang merasa penasaran dengan pengalamannya pergi menemui mama.
“Ternyata, Bu Laura
