Monza mengepalkan kedua tangannya, ia memang dikenal sedkit temperamental menahan emosinya. Ia benar-benar siap untuk meluapkan kemarahannya kepada walikota sekalipun. Namun, Miller menepuk pundaknya dan menggelengkan kepalanya. “Walikota sedang berduka, wajar dia menjadi emosional, karena yang menjadi korban dari pelaku kejahatan tersebut adalah anak dari adik kandungnya.” Bisik Miller. Keduanya segera meninggalkan kamar Suzanne, setelah selesai melakukan pemeriksaan dan meninggalkan sang walikota yang masih berada di sana. Monza dan Miller menuju ke ruang tengah. Mereka sudah meminta kepada para maid yang ada di rumah tersebut berkumpul untuk mereka tanyai. Sesampainya di ruang tengah, Monza dan Miller melihat ada tujuh orang maid di rumah tersebut yang berbaris rapi. Monza dan Mille