PART | 1

1048 Words
" Haii, pagi dunia..'' sapa seorang gadis bernama Larissa Dealova, dengan senyum manis di bibir indahnya. Larissa anak pertama dari pasangan Kiara dan Mahesa, lalu yang kedua laki-laki bernama Arkana Putra Mahesa. Mereka hanya hidup bertiga. Lalu Sang Ayah? Ya, Ayahnya sudah lebih dulu dipanggil sang Khalik. Sebelum Sang adik lahir, akibat kecelakaan mobil. Dan pagi ini seperti biasa Larissa bangun pagi-pagi sekali. Membantu sang ibu di dapur menyiapkan sarapan untuk mereka makan. Dan setelahnya Larissa akan pergi kepasar membuka toko sembakonya. Harusnya Larissa berdua dengan Sang ibu Kiara. Namun dikarenakan kesehatan wanita paruh baya itu belum benar-benar pulih betul. Larissa membuka toko sembako nya seorang diri. Arkana yang berusia 8 tahun usai pulang sekolah, ia akan langsung pulang untuk menemani Ibunya. Selesai sarapan keduanya pun berpamitan, Larissa dan Arkana. " Bu, Larissa sama Arkana berangkat sekarang ya! " pamit nya pada sang ibu. " Iya Ris, kalian Hati-hati ya; Dan pelan-pelan bawa motor Ndok! " balas Kiara. Larissa mengangguk pelan dan membalas sang Ibu sebari mengulum senyum di bibir manisnya itu "Iya bu; dan keduanya menyalami Kaira, lalu keluar dan menuju teras. Di sana terparkir sebuah kendaraan beroda dua. Motor maticnya yang dibelikan oleh almarhum Mahesa untuk Larissa. Sebelum pasar, Larissa lebih dulu mengantarkan adiknya Arkan, ke tempat sekolah nya itu. Dan setelah mengatakan Arkana, barulah dia menuju toko sembakonya. Kebetulan jalan yang dilalui searah dengan sekolahan Arkana. Tidak begitu lama, Motor yang di bawa Larissa sampai di depan gerbang sekolahan. Wanita itu mematikan mesin terlebih dulu, lalu membantu Sang adik turun dari jok belakang motornya itu. "Dek, ingat pesan kakak selalu ya! Kamu belajar yang rajin dan jadi anak pinter okay! " nasehat Larissa pada sang adik Arkana yang begitu sangat dia sayangi. Arkan menganggukkan pelan kepalanya, mengukir senyum manis di bibir tampan itu. " Okay kak, Arkana akan menjadi anak pintar dan rajin belajar, serta jadi anak perut. "balas bocah kecil itu. " Pintar, itu baru adiknya kakak; ujar Larissa, mencubit gemas pipi gembul Arkana. " Ya Sudah sana masuk, nnti keburu belnya bunyi loh! "lanjutnya. " Iya kak; ujar arkana sebari menyalami Larissa. Dan bocah tampan itu masuk dengan sedikit berlari menuju ruang kelasnya. Sementara Larissa masih berdiri di sana memastikan adiknya masuk kedalam kelasnya itu. •• Menit berlalu. Larissa saat ini sudah berada di pasar. Dia membuka toko sembakonya. Dan pagi ini lumayan banyak pembeli datang ke tokonya, sehingga Larissa kewalahan melayani para pembeli. Namun dengan begitu, Ia sangat bersyukur. Selang beberapa detik, baru saja Larissa akan mendaratkan bokongnya duduk di kursinya itu, untuk sekedar mengistirahatkan kakinya yang terasa pegal, mengurungkan niatnya. Sebab ada seorang wanita paruh baya yang masih terlihat cantik. Datang ke tokonya untuk membeli perlengkapan bahan-bahan kue, dan Larissa sangat mengenalnya. "Selamat pagi Nyonya; sapa Larissa ramah, tak lupa dengan senyuman nya yang selalu ia berikan untuk semua orang. Larissa memang dikenal memiliki murah senyum dan ramah pada siapapun. " Pagi juga Ris; balas wanita paruh baya itu tak kalah ramahnya. Dia adalah Naura Brighton's. Ya, Naura, istri dari seorang pengusaha terkenal Gavin Brighton's. Naura kerap berbelanja perlengkapan bahan-bahan kuenya disini. Toko Ceria! Ya. Larissa menamakan tokonya dengan Toko Ceria. ‘’ Ada yang bisa saya bantu nyonya? ‘’ucap Larissa pada Naura. ‘’ Iya Riss, seperti biasa saya mau beli bahan-bahan untuk kue, dan kebetulan stok dirumah sudah pada habis. ‘’ ungkap nya yang di anggukin oleh salah satu maid yang ikut bersama Naura. ‘’ Oh iya nyonya, silahkan pilih-pilih saja, dan kebetulan stok disini masih baru nyonya, exp nya pun masih lama. ‘’ujar Larissa jujur. Naura membalasnya dengan anggukan kepala. Kemudian masuk ke dalam toko tersebut ‘’Tidak perlu diragukan lagi berbelanja di sini. Sebab apa yang dikatakan gadis ini memang benar adanya, semua keperluan yang di butuh hampir semua ada, tidak beda jauh dengan supermarket lainnya. ‘’gumam Naura dalam hati. Puas berkeliling mencari bahan diperlukan dan sudah mendapatkan nya. Wanita paruh baya itu bersama asistennya lekas menuju kasir dan membayar semua belanjaannya itu. . . Di lain tempat. Seorang pria berparas tampan, namun dingin dan datar. Duduk bersandar di kursi kebesarannya itu. Dan Pria itu adalah Rajendra Arsenio Brighton. Putra sulung dari kedua pasangan Gavin Jayden Brighton dan Naura Brighton. Siapa yang tidak kenal dengan nama Brighton? Tentu saja semua orang tau siapa mereka! Pengusaha hebat, memiliki saham di mana-mana, dan Kekayaan yang tidak akan ada habisnya. Namun dengan begitu tidak membuat keluarga Brighton's sombong akan kekayaan mereka miliki. Keluarga Brighton terkenal sangat baik oleh semua masyarakat dan rekan-rekan bisnisnya. Ia donatur terbesar di beberapa sebuah yayasan panti asuhan. • • Saat ini Rajendra bersama Aksa Wiratama, yaitu sahabat baiknya. Dimana mereka sedang berbincang-bincang sebari menyeruput secangkir kopi hitam pekat yang masih mengepul. " Sa, aku ingin kau segera mencarikan penggantinya Nia, untuk membantu semua pekerjaanku; ujar Rajendra, meminta bantuan pada sahabat itu untuk mencarikannya sekretaris baru. Sebab wanita bernama Nia itu sudah resign dari pekerjaannya ini. 3 tahun sudah Wanita itu bekerja sebagai sekretarisnya Rajendra. Dikarenakan suami dari Nia pindah dinas keluar kota. Mau tidak mau Nia pun harus ikut bersama suaminya pindah kesana. " Iya Raj, ini pun lagi ku usahakan; timpal Aksa. " Bersabarlah sebentar! " Lanjutnya. ‘’ Hem; hanya dibalas deheman singkat oleh Rajendra sedikit kesal pada sahabatnya itu. Bagaimana tidak kesal. Hampir 2 minggu ia meminta tolong sahabatnya Aksa, untuk mencari sekretaris baru. Namun lihatlah, pria itu malah bersantai-santai. Dan Aksa menyadari itu. Dia hanya terkekeh dalam hatinya, melihat wajah kesal Rajendra. " Kenapa tidak meminta bantuan pada Aunty? "ujar Aksa, yang dimaksud Naura, Ibu kandung Rajendra. " Siapa tau Aunty punya banyak kenalan wanita! "lanjutnya. Sejenak Rajendra terdiam. 'Ada benar juga apa kata Aksa, kenapa aku tidak meminta bantuan Mom!? "ucapnya dalam hati. ‘’ Ya. kau benar! kenapa tak terpikirkan oleh ku; ujar Rajendra. ‘’ Ooh ayolah Raj, kau ini tampan, tapi mengapa kau bodoh sekali; maki Aksa. ‘’ Sialan; ujarnya sebari melempar bolpoin kearah sahabat sialannya itu. Dengan sigap Aksa menghindar, sehingga benda itu tidak sampai mendarat ke wajah tampannya. Aksa terkekeh geli. • • Sementara di kediaman rumah besar Brighton nan mewah itu. Mereka kedatangan seorang gadis cantik. Tepat nya Naura yang membawa gadis itu ke Mansion. Dan saat ini, Gadis yang dibawanya itu berada di dapur, ia sedang membantu Naura memasak menu untuk nanti makan siang bersama. ***

Great novels start here

Download by scanning the QR code to get countless free stories and daily updated books

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD