Emanuel masih duduk diam setelah informasi yang dia peroleh tentang Lev Grigori membuatnya terkejut. Seperti yang diucapkan Sofia, semua scandal Lev bisa ditemukan dengan mudah tetapi scandal yang melibatkan wanita yang masih sangat muda dengan unsure pemaksaan ternyata dia terlalu pengecut untuk mengungkapkan di depan public.
Bagi Emanuel yang sudah mendapatkan informasi tersebut membuatnya berpikir bahwa ada masa seorang Lev tidak berdaya. Apakah dia takut hukum? Bukan, Lev tidak pernah takut tetapi dia atau keluarganya menyembunyikan scandal tersebut karena melibatkan pernikahan seorang keturunan Grigori yang Agung.
“Apa yang akan Rosemary dan Lev lakukan apabila mereka bertemu? Apakah Lev akan mengambil hak-nya sebagai ayah?”
Emanuel terus berpikir sementara semua masalah Rosemary seharusnya tidak perlu dia pikirkan karena bukan urusannya dan Rosemary sendiri sudah menolak uluran tangannya untuk menjadikan dia sebagai lelaki special dai dalam hidupnya.
Semua informasi Lev pada akhirnya hanya berada di dalam laci paling bawah yang tidak akan Emanuel lihat lagi karena telepon dari Sofia yang membuatnya bergegas pergi.
Sementara itu di rumah Biana, Rosemary dan Yuri sudah nyaman di dalam kamarnya setelah Ezme berpamitan karena dia masih ada urusan sementara Biana harus pergi ke apartemen yang sudah ditinggalkan Lev dan Tiara.
Rosemary belum juga bisa memejamkan matanya pada saat banyak rencana harus dia selesaikan, Kuliahnya yang hanya tinggal hitungan bulan terpaksa dia tunda karena dia tidak mau meninggalkan Yuri sendirian pada usia yang masih sangat muda sementara uang tabungan yang dia miliki sudah semakin menipis.
“Apakah aku harus memakai uang pemberian Lev untuk kebutuhan kami? Ataukah aku harus segera melamar kerja di tempatnya Emanuel? Tapi bagaimana dengan Yuri?” Semuanya belum mendapatkan penyelsaian karena dia belum bisa meninggalkan Yuri dan hanya berakhir dengan keputusan bahwa Rosemary harus menunggu dia cukup kuat dan bisa mencari nafkah untuk kehidupan mereka.
Sementara itu Biana yang sudah tiba di apartemen memperhatikan apartemen yang semalam baru ditinggalkan oleh Lev dan Tiara. Dia tidak habis pikir apa yang dicari Lev pada wanita dewasa seperti Tiara.
Dalam pemikiran Biana, sangat tidak pantas kalau Tiara menjalin hubungan dengan Lev yang seharusnya menjadi suami dari anak satu-satunya. Namun, apakah Tiara tahu kalau Lev adalah lelaki yang sudah menyebabkan Rosemary hamil dan meninggalkan Indonesia?
Biana yakin Tiara tidak tahu karena Lev dan Rosemary tidak ada yang mengungkapkan kebenaran tersebut. Tapi sampai kapan, apakah Rosemary bisa menerima kalau dia tahu hubungan ibu dan lelaki yang sudah membuatnya ada di kota yang sangat jauh dari tanah kelahiran dan hidup bersama dengan seorang anak lelaki yang usianya belum sampai seminggu.
Seandainya saja dia tidak berjanji pada Rosemary, dia pasti bergegas menemui Lev dan Tiara untuk mengatakan kalau Lev sudah punya anak dari wanita yang begitu cantik dan mandiri.
Sangat tidak pantas kalau dia masih bersama dengan wanita yang usianya lebih dewasa tanpa memiliki ikatan selain hubungan bos dan sekretarisnya.
Selama sehari Rosemary hanya tinggal sendirian sampai dia mendengar suara ponselnya berbunyi. Dari seseorang yang baru saja dia pikirkan walaupun hanya sekilas saja.
‘Apa maunya Emanuel meneleponku sementara tadi pagi sudah bertemu’
Pertanyaan dan penasaran Rosemary sangat masuk akal. Bagaimana pun mereka tidak mempunyai kepentingan yang mengharuskan mereka terus bertemu.
“Halo.”
“Halo. Aku tahu apa yang kau pikirkan walaupun aku tidak berhadapan denganmu secara langsung,” ujar Emanuel melalui telepon yang berhasil membuat Rosemary meringis.
Apakah Rosemary sekarang menjadi wanita yang mudah ditebak ataukah dia sudah mulai membuka diri sehingga dia hanya bisa meringis mendengarnya?
“Kalau begitu, apakah aku harus bertanya lagi ada kepentingan apa yang membuatmu meneleponku?” kata Rosemary balik bertanya.
“Aku hanya ingin tahu apa yang sedang kau lakukan. Aku sudah bicara dengan bagian promosi, apakah kau sudah siap bekerja minggu depan?”
“Apakah kau menerima pegawai tanpa melalui seleksi lebih dulu?”
“Aku sudah bicara dengan Mc Linoir dan dia sangat memujamu sebagai pekerja yang luar biasa. Jadi aku tidak memerlukan surat lamaran kerja kalau kau bersedia tanda tangan kontrak.”
“Terima kasih. Dan dengan siapa aku bertemu minggu depan?”
“Temui Agnes, dia yang bekerja di bagian promosi,” beritahu Emanuel.
“Dan bagaimana aku mengenalkan diri padanya?”
“Katakan kau sebagai temanku.”
“Apakah kau berada di sana minggu depan?”
“Sayang sekali tidak. Tempatku bekerja bukan di kota melainkan di pedesaan. Kalau kau ingin mencari perubahan suasana, kau bisa menemuiku di desa.”
Desa, apakah Rosemary percaya kalau seorang lelaki seperti Emanuel bekerja di desa dan apa yang dia lakukan di desa sementara setiap kali pemberitaan lelaki itu penuh dengan kehidupan yang glamour.
“Aku tidak percaya kau tinggal di desa. Tentu sangat menyenangkan kalau bisa tinggal di tempat tersebut. Tenang dan jauh dari yang namanya kebisingan,” ucap Rosemary pelan.
“Tentu dan itulah alasanku mengapa aku lebih memilih tinggal di desa. Kalau kau berminat berlibur, katakan saja padaku, aku akan menjemputmu untuk main ke desa.”
“Terima kasih. Aku akan menagih janjimu pada saat aku bosan dengan kehidupan perkotaan.”
“Aku akan menantikan saat seperti itu. Terima kasih karena kau bersedia menerima telepon dariku.”
Dan Emanuel langsung memutuskan sambungan meninggalkan kernyitan di dahi Rosemary. Selama ini tidak ada seorangpun lelaki yang pernah dekat dengannya bahkan Alfaroz yang dulu seperti pelindungnya-pun dia tidak pernah tahu apa yang ada di dalam hatinya.
Alfaroz…rasanya sudah begitu lama dia tidak pernah tahu kabarnya. Apa yang sedang dia lakukan, apakah dia sekarang tetap berprofesi sebagai actor?
Seolah mentertawakan kebodohannya sendiri, tentu saja Alfaroz tetap berprofesi sebagai actor. Apakah dia akan meninggalkan dunia peran yang sudah membuatnya memiliki kehidupan yang baik?
Seolah ingin mengetahui kabar Alfaroz, Rosemary mulai melakukan pencarian di browser tentang kehidupan seorang actor bernama Alfaroz dan dia tersenyum gembira begitu berhasil menemukan profilenya.
Mereka belum lama berpisah tetapi Alfa sepertinya mengalami perubahan yang sangat besar. Setahun bahkan kurang dari setahun lebih sedikit sejak mereka berpisah pada saat Alfa bertindak sebagai dewa penolongnya.
Lelaki itu terlihat lebih dewasa dan memiliki ketampanan yang membuat kaum wanita tergila-gila. Lebih banyak berita gossip yang timbul selama setahun tersebut.
Seolah tidak dapat menahan kerinduannya, Rosemary bangun dari pembaringan lalu menghampiri lemari pakaian tempat dia menyimpan beberapa benda yang sudah lama dia lupakan salah satunya ponsel lamanya.
Sudah berapa lama ponsel yang dia bawa dari Jakarta tidak pernah dia aktifkan lagi, Rosemary tidak bersedia mengingatnya.
Tetapi hari ini mengapa dia ingin mengaktifkannya, apa yang ingin dia carinya?
Seperti mengingat masa lalu, Rosemary menyambungkan ponselnya dengan pengisi daya dan dia tersenyum karena batrenya masih penuh sehingga Rosemary langsung menyalakannya.
Perlu waktu untuk mengembalikan kekuatan yang sempat hilang di dalam diri Rosemary pada saat dia melihat begitu banyak notifikasi telepon yang tidak terjawab serta ratusan pesan yang masuk tanpa pernah dia baca.
Lebih banyak panggilan telepon yang berasal dari Alfa dan ayahnya, tetapi ada beberapa nomor yang tidak dia kenal dan pesan yang berasal dari nomor yang sama.
Penasaran dan ingin tahu, Rosemary mulai membaca pesan yang dikirim dari nomor tersebut.
“Aku ingin kau selalu mengatakan yang terjadi padamu. Kalau perbuatan Lev membuatmu hamil, kau harus mengatakan pada kami.”
“Kami akan membantu dan bertanggung jawab untuk kejadian yang membuatmu tidak nyaman tetapi kau harus menyerahkan anak tersebut!”
“Katakan dimana dirimu! Jangan membuatku melakukan pencarian yang akan kau sesali!”
Begitu banyak pesan yang diterima dan semuanya berisi peringatan bahwa dia harus mengatakan keadaan dirinya dan juga pesan yang menurutnya berupa ancaman yang membuatnya harus menyerahkan anaknya.
Ketakutan. Tubuh Rosemary gemetar pada saat dia membayangkan yang mengirim pesan adalah orang terdekatnya Lev.
Dan Rosemary berusaha ingin tahu pesan yang dikirim oleh ayahnya. Beberapa pesan berisi peringatan bahwa Rosemary harus menghindari keluarga-nya Lev kalau dia menginginkan anaknya.