PART 19 Meninggalkan Maharani sendiri yang masih menangis, walaupun ada rasa tidak tega, tetapi tetap harus kulakukan. Aku tidak ingin membuka cela sedikitpun hingga membuat hatiku menjadi lemah dan gamang. Kesetiaan dan ketulusan cinta yang istriku berikan sungguh tak pantas jika kubalas dengan menduakan, bahkan di belakangnya sekalipun. Ruang tamu keluarga, kembali terlihat ramai, dan aku pun lebih mendekati. Om Alex, adik kedua papah ternyata yang datang, setelah dari saat Papah wafat hingga dimakamkan Om Alex tidak datang, karena sedang berada di luar daerah. Terlihat dia masih berbincang-bincang dengan anggota keluarga yang lain. Aku lantas menghampiri mereka semua. Om Alex sudah menoleh ke arahku, di jarak sekitar tiga meter lagi aku akan mendekat. "Haii, Ris, kamu kemana saja?" t