Chapter 14

822 Words

Selamat membaca Bertemu dengan Surya benar-benar membuat moodnya memburuk. Sena sudah meminta ijin kepada pelatihnya jika hari ini ia tidak bisa ikut latihan. Beruntung pak Didi mengijinkannya. Sena menatap sendu makam yang ada di depannya. Ia terjatuh lemas. Wajahnya sudah berderai air mata. "Ma," ucapnya serak dan langsung memeluk makam mamanya. "Sena nggak bahagia, Ma! Hati Sena sakit!" ucapnya parau dan terus memukul dadanya yang terasa sesak. "Apa yang harus aku lakukan, Ma? Aku lelah terus menyemangati diriku sendiri dengan kata-kata membosankan kalo aku pasti bisa menghadapi semua ini, aku kuat, dan aku adalah wanita yang tegar." "Aku capek, Ma! Harus pura-pura tersenyum saat aku ingin menangis! Harus pura-pura bahagia saat hati terluka! Aku juga ingin menjadi diriku sendiri

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD