Chapter 17

965 Words

Selamat membaca Di dalam mobil Sena hanya diam saja. Ia sama sekali tidak berniat untuk bicara sedikitpun. Saat Kris mengajaknya bicara, ia juga pura-pura tidak mendengar. Sedangkan Azka sudah tertidur pulas di pangkuan Sena, karena sangat kelelahan. Jujur saja sebenarnya Sena masih jengkel dengan Kris. Bagaimana tidak? Pertandingannya sudah semakin dekat. Tapi Kris selalu saja mengganggu waktu latihannya. Sena tidak bisa terus-terusan seperti ini. Ia juga punya urusan lain, tidak bisa terus menghabiskan waktu dengan Kris yang sangat keras kepala ini. Mungkin sekali-kali ia harus tegas dengan Kris. Tiba-tiba mobil Kris berhenti di pinggir jalan. Sena mengerenyitkan dahinya. Ingin sekali ia bertanya, kenapa Kris berhenti? Tapi egonya lebih besar. Jadi ia lebih memilih diam, dan menu

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD