Semakin sial

1665 Words
Hari kedua nya ke sekolah, kali ini Ellena berangkat siang karna ada masalah dengan mobilnya, setiap pagi ia diantar oleh supir pribadinya. Ketika gerbang akan mulai ditutup, ia berlari sangat kencang namun seseorang dari belakang menabrak nya sehingga Ellena terjatuh. Alhasil cowok itu masuk kedalam sekolah, mobil miliknya kini tergeletak diluar sekolah, nampaknya cowok cool itu tak peduli. sementara Ellena terjatuh dan masih diluar sekolah. Saat ell berdiri dan membersihkan baju nya yang kotor, saat itupun gerbang akhirnya ditutup. Setelah Ellena perhatikan dengan seksama ternyata Johan, cowok yang menabrak ell tadi. "Sorry" teriak Joo seraya pergi. "Kurang ajar ya, baru aja gua puji puji tuh anak didepan mom daddy, ehh sekarang malah gitu sama gua. liat aja nanti" ketus ell memasang wajah cemberutnya Ell dihukum membersihkan WC, setelah hukuman itu selesai. Ia diperbolehkan masuk kelas XI Ips 2, ternyata tak ada guru melainkan murid murid sedang mengerjakan tugas. El masuk dengan wajah garangnya itu, "Apa maksud lo tadi?" tegas nya sambil memukul meja keras tepat dihadapan Johan Jon refleks menolehnya, lantas semua murid kelas XI ips 2 melihatnya "Gak sengaja, sorry" nadanya masih datar "Lu itu ya, ihh pengen gua tabok ya??" gadis itu semakin marah dengan sikap acuh Joo "Coba aja kalo lu bisa!" timpal Johan seperti nada meremehkan Entah kenapa dia menahan pukulannya, karna ini baru hari ke dua dia ada disini. Lagian dia anak pemilik Sekolah ini, dia sekarang tak mau berurusan dengan Joo. Sekarang dia benar benar menyebal kan untuk Ellena. Ellena duduk disamping Johan, ia berbalik kesebelah kiri tepatnya kearah teman baru Ellena, yap!! Sikembar itu. Mereka bercanda tawa dan berbagi cerita satu sama lain. Terutama alasan Ellena pindah pindah sekolah karena berantem dengan cowok karena hal sepele, Sela dan Seli sungguh tak percaya bahwa Ellena sejahat itu, mereka tahu Ellena itu tomboy. Tapi mereka kira tak sesadis itu. Jo memerhatikan Ellena diam diam, sebenar nya ia tak enak hati karna membuat Ellena dihukum. Tapi dia ingin bersifat seperti biasanya, seperti yang ia lakukan kepada cewek cewek biasa. Meski agak sedikit sulit melakukan ini pada Ellena, "ini sangat aneh" gumam Johan Pelan "Apanya yang aneh?" tanya Ellena "Keppo lu" Johan terkejut karena Ellena mendengarnya "Aneh lu" ketus Ellena "Lu" datar Johan "Lu!! Tau!" "Elu" "Ellu beggo" "Lu resse" Pertengkaran mereka menjadi pusat perhatian dikelas lagi. "Caelah, jangan berantem napa! Nanti lu pada jatuh cinta, kaya aku sama kamu kan yang" ucap Alfy sambil menggandeng Putri "Bener tuh! Tapi kalo kalian sampe jadian nih, janji dah gua kasih kalian tiket buat liburan ke singapore" tambah Nick "Lo kan jomblo kampret! Cari cewe, bukannya malah nyomblangin si Joo" puas Alfy dan akhirnya tertawa lepas "Gua hajar yah lo, bentar lagi status gua bukan jomblo. Gua lagi nunggu jawabannya Seli!!" jawab Nick "Dari dulu lo tungguin Seli hampir 5 bulan, gak bosen luh nungguin jawaban dari dia??" kekeh Alfy Ellena hanya mendengarkan mereka, sementara Joo sibuk dengan ponselnya tanpa peduli dengan keadaan sekitar. "Kalo sama Seli mah, kayak nya gua serius deh! Hati ini berbeda kalo udah liat Seli. kayak nya sifat keplayboyan gua, bakal ilang kalo gua ke Seli" serius Nick "Banyak bacot lu, bangke!!" Alfy tertawa tak percaya Seli hanya tersenyum dengan perkataan Nick. *** Bel istirahat berbunyi Ellena, Sela dan Seli pergi kekantin bersama. Setelah kenyang Ellena pamit kepada si kembar untuk pergi ke perpustakaan. Saat ia berjalan, ia melihat Alfy dan Nick, tapi dimana Johan? Fikirnya. Setelah sampai diperpustakaan yang sepi, seperti nya tak ada murid di perpustakaan fikirnya. ia mencari novel, dan menemukannya. Ia membaca nya sangat serius seraya berjalan perlahan. Brughhh Lagi lagi ia menabrak sesuatu, Johan. "Loe itu gak liat liat sih, buta ya?" teriak Ellena "Lu yang buta" kesal Johan baru pertama kali ada cewek yang berani dengannya "Lu yang salah malah nyalahin gua, kurang ajar banget lu" "Cewe aneh" ucap Joo "Eh elu ya, yang aneh!!" "Lu monster" "Apa lu bilang??" Ellena menyubit tangan Johan sampai kulit putih Johan menjadi merah, baru kali ini ia mencubit cowok biasanya ia suka langsung menonjoknya "Aww, kurang ajar lu!! Bener2 monster ya lu" "Lu alien! datang dari planet mana lu? Aneh banget deh!" teriak Ellena mengisi kekosongan seantero ruangan "Lu yang aneh monster!!!" tegas Johan tak kalah nyaringnya "Berhentiiiiiiii...!!!" Penjaga perpustakaan sudah muak dengan mereka, Ellena dan Johan dibawa keruangan Bp Sampai diruangan Bp mereka masih tetap saja bertengkar, guru guru disana sangat heran pada Johan. Baru kali ini mereka melihat Johan banyak bicara. Karena sudah lelah menghadapi mereka, terpaksa orang tua merekapun dipanggil. Pak Jordan datang meski sedang bekerja diperusahaannya ia tetap meluangkan waktu untuk kesekolah. Tak lama pemilik sekolah ini datang yaitu Pak Tristan Jonathan Jordan yang kaget melihat teman lamanya yaitu Tristan, langsung menyapanya. "Eh lu? ini anak lu ya?" tanya Jordan "Hei bro apakabar lu, iya ini anak gua, anak pertama gua. Kenalin Johan ini om Jordan teman deket papa sewaktu SMA" Johan dan Ellena saling menatap benci tak percaya "kurang ajar" gumam hati Ellena Johan pun mengulurkan tangannya pada Jordan "Ganteng ya anak lu, ko beda kaya bapak nya ya? Ahahaa iya gua inget istri lu Naura kan cantik!" Jordan tertawa lepas "Gila lu ya dan!!" Tristan sama sama tertawa Kedua remaja itu pun mulai kesal dengan perlakuan kedua orang tua mereka. "Ekhemm" Ellena pun bertindak "Oh iya tan, ini Putri gua satu satunya! Nama nya Ellena JennaJossy salaman sama om Tristan ell" tambah Jordan, Ellena memutarkan bola matanya sebal pada ayahnya yang masih tak sadar untuk apa mereka diundang kesini. "Cantik ya anak lu dan!! Gak kayak bapanya juga yang ini ahahaa" Tristan tertawa kembali diikuti oleh Jordan Anak anak nya tak habis fikir dengan kelakuan ayah mereka ini. Setelah beberapa menit berlalu, keadaan pun tampak hening. "Bentar bentar, kita disini karena apa ya?" ucap Tristan Johan memukul kening nya pelan, merasa dibodohi saja. "Ekhem, begini bapak bapak. Saya sengaja membiarkan kalian berbicara dulu, takutnya tidak sopan memotong pembicaraan kalian" tambah guru Bp "Ada apa ini?" ucap Jordan, Keadaan pun menjadi serius "Anak anak bapak ini tidak bisa akur, diperpustakaan pun menjadi kacau suasana nya karena mereka, mereka terus beradu argument. Kami sedari tadi kewalahan. Sehingga kami sengaja mengundang bapak bapak sekalian untuk membuat mereka akur" guru bp memperjelas semuanya "Johan!! Cepat minta maaf sama Ellena" tambah Tristan setelah mendengar guru bp itu "Gak mau" "Cepet, kamu gak mau ngalah ya sama perempuan??" tambahnya "Iya deh pah, maaf" datar Johan keberatan "Gak mau!!" kekeh Ellena "Ellena!!" ketus Jordan "Daddy, dia udah bilang aku monster!!" tambah Ellena sambil menatap ayah nya manja "Ellena mau maafin Johan, tapi ada syaratnya!" "Apa?" timbal Johan "Ajarin gua matematika!" "Iya Ellena, Johan bakal lakuin itu. kamu pengen nya kapan belajar Matematikanya?" timbal Tristan "Tiap hari om, soalnya Ellena bener2 gak ngerti matematika! Berbeda dengan Johan om!" "Yaudah mulai hari ini Johan ngajarin Ellena belajar ya?" ucap Jordan "Iya om" Johan mengganguk keberatan sambil menatap Ellena sinis. Jordan dan Tristan pulang dari ruangan BP dengan saling merangkul, Sedangkan Ellena dan Johan menatap saling sinis. Entah dari kapan Johan memberikan berbagai mimik muka kepada seorang gadis, Ia biasa nya tak memberi satu mimik muka pun pada gadis yang melihatnya, melainkan DATAR tanpa ekpresi. "Liat nanti loe!" tegas Johan "Gua gak takut!" ucap Ellena dengan menjulurkan lidah hadapan Johan sambil berlari "Sialan tuh anak!!" ketus Johan "Kenapa gue jadi ngeladenin tu cewe ya? kenapa gue pengen banget berantem sama dia? Kok gue jadi aneh kek gini ya?" gumam hati Johan sambil menggeleng geleng kepalanya Ellena berhenti sejenak "Gua kesurupan atau apa ya? Kok gua jadi alay kek gini sii, kayak yang nyari perhatian si Johan aja. Oh tuhan gua ini kenapa sih?" sambil mengangkat angkat kedua tangannya keatas "Ehhh Ellena!!" Seli menepuk bahu Ellena "Lu ngomong sama jin ya?" tambah Sela "Ee..ee..ehhh engga ko! Kalian ini apa apaan sih, engga ko!" Ellena berfikir sebentar "Oo..oo.. Iya gimana si Nick selli??" "Kesamber apa lu tiba tiba nanyain si Nick?" tambah Sela dan menatap Seli dengan tatapan mereka yang aneh "E..enggak ko! Gua cuma mau tau aja tentang Nick sama lo Seli" ujar Ell "Oohh, ya gitu deh udah lama dia ngejar ngejar gue, tapi loe semua tau kan Nick dan temen konyol nya itu, mereka berdua itu playboy, gua mau ngeliat perjuangan dia aja. kalo sampai sekarang, perjuangannya masih kurang buat gua" jelas selli "Oh" mulut Ellena membentuk huruf O "Kalau si alien itu? E..ehh maksud gue si Johan? Gimana dia masalah asmara nya? Soalnya aneh banget sih dia, kayak yang gak suka sama cewe!!" tegasnya "Yeeelah tiba tiba aja lu nanyain si Johan! Apalagi ada panggilan sayagnya deh sekarang, jangan bilang kalo lo naksir? Udah gue bilang kan dari awal dia itu cogan yang paling unggul disekolah ini" Sela meledek Ellena "Apaan sih sel, gak ko! gua cuma bingung aja sama tuh anak. Yakali orang secakep dia kelainan kan gak mungkin" sebal Ellena Alhasil ucapan Ellena membuat kedua sahabatnya tertawa geli "Kalo gue denger denger! Si Joo itu dulu pernah menjalin hubungan sama cewek, Joo sayang banget deh sama dia. tapi cewek itu ngehianati dia, katanya sih selingkuh. Gua gatau semua nya, itu juga Nick yang bilang sama gua" timbal Seli "Berarti kalo lo tau dari Nick, kejadian yang Joo alami masih baru baru ini dong?" Ellena semakin tertarik dengan cerita nya "Iya gua deket udah 5 bulan lebih sama Nick, kejadian tak menyenangkan itu sekitar 4 bulan lebih sih" tambahnya "Katanya sih ell, cewek itu bener bener malu dan menyesal banget sama Joo, dia sekarang pindah ke luar negri saking malu nya sama semua keluarga Jonathan. Dia udah ngelakuin apa aja! Tapi ya gak ada hasil nya, Joo itu berpendirian. Sekali ia dihianati dia pasti gak bakal percaya sama siapapun lagi. Semenjak itu lah Johan tak pernah tertarik dengan cewek model apapun" tambahnya lagi "Eh bentar deh Seli, kenapa Ellena tiba tiba nanyain enemynya sampe sejauh ini? Jangan jangan...." selidik Sela kepada kembarannya itu "Hmmh, perlu diselidiki nih Sela!" "Iiihh kenapa sih kalian?" Ellena malu malu "Eh ell kenapa muka lu kayak kepiting rebus gitu? Ahahaa" ucap Sela dan membuat kembarannya tertawa "Apaan sih yu cepet masuk kelas!"
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD