CHAPTER 16: Jiwa Kekasih

1241 Words

Ketika kedua kalinya bertemu, Rania tahu, ia akan membuat kesalahan lagi dalam hidupnya. Rania memang tidak secantik wanita lainnya yang laki-laki idamkan pada umumnya. Tapi, ia bisa bersikap tegas dan mandiri saat menghadapi tantangan hidupnya bahkan setelah keluarganya tidak lagi bersamanya. Rania menatap pada makanan yang diletakkan tepat didepannya. "Makanlah." Wijaya mendekatkan piring tersebut kepada Rania. "Tapi aku sudah makan." tolak Rania dengan pelan. "Apa kau marah padaku?" "Tidak. Aku hanya bilang sudah makan." Wijaya tertawa, menggeser duduknya agar lebih dekat dengan Rania. "Apa kau mau pulang sekarang?" Rania menatap pada Wijaya yang juga melihat kearahnya. "Kenapa kau tiba-tiba mengajakku pergi, jika orang di rumahmu tahu kalau kita pergi bersama, mereka akan curi

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD