CHAPTER 49: Sekuntum Mawar Merah

1120 Words

Sebuah tangan mengambil vas bunga yang berada di atas meja kamar, melemparnya dengan kuat hingga tidak utuh kembali. Melihat dengan tatapan memuakkan, Wijaya mendekati Laura yang terduduk di tempat tidur masih menangis tersedu. Dengan gelap mata yang merasukinya, Wijaya menarik tangan Laura. Menyeretnya dari tempat tidur, membawa ke kamar mandi. Wijaya mengambil shower air, mengarahkan ke kepala Laura. "Sekarang kau baru menangis, Laura. Sejak dulu kau sudah membohongi aku, kau bilang Rania berselingkuh dengan pamanku, lalu aku mencari bukti dan kau mengatakan hal lain bahwa Sato memiliki hubungan dengan Rania." "Wijaya, aku mohon padamu. Aku hanya tidak ingin Rania bahagia--" "Kenapa..!? kenapa, Laura? kau menghancurkan perasaanku pada Rania, kau tahu aku sangat mencintainya. Aku mema

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD