CHAPTER 14: Tabiat Kejahatan

1127 Words

"Aku sudah tahu siapa kamu, Rania." Rania membuka matanya lebar, menatap ke arah Sato dengan ragu. Air liurnya rasa tercekat di kerongkongan. "Bagaimana, Tuan.." "Aku mencari tahu tentangmu, maaf jika apa yang aku lakukan ini membuatmu tidak nyaman. Aku hanya merasa penasaran tentang siapa kau sebenarnya." ujar Sato memandang Rania yang bergerak gelisah. "Maaf Tuan. Mohon hargai saya, walaupun identitas saya sekarang sudah terbongkar jadi saya hanya minta Tuan Sato agar bisa merahasiakannya kepada Tuan Wijaya." "Ada apa? kau punya kenangan buruk dengan Wijaya." Rania menggelengkan kepalanya. Bahkan lebih dari kenangan buruk, Wijaya memberikannya trauma akan rasa mempercayai cinta. "Tenang saja Rania. Aku rasa Wijaya juga sudah mengetahui itu." "Hah!? maksudnya Tuan Sato." "Kalau k

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD