“Abang di mana sekarang?” Terdengar suara seorang wanita dari seberang sana. Mendengar dari suaranya saja, Bianca sudah bisa membayangkan bagaimana paras wanita tersebut. Suaranya yang lembut seakan ikut menggambarkan bagaimana sifat orangnya. Ditambah lagi dengan panggilannya yang sangat sopan. Bianca hanya menundukkan kepalanya dengan pelan. Suara obrolan mereka terdengar sangat jelas di telinganya. “Lagi makan siang di restoran,” jawab Arsen dengan tenang. Matanya melirik ke arah Bianca yang sedang memainkan ponselnya. “Bagaimana perkembangannya?” tanya perempuan yang bernama Alya tersebut. “Abang akan membawanya ke sana dalam waktu dekat,” sahut Arsen. “Baiklah. Jangan lama lama. Aku menunggu kedatangan kalian,” jawab Alya dengan bahagia. Tidak lama kemudian, panggilan itu pun be