Suara Arsen membuat bulu-bulu halus di tubuh Bianca meremang. Matanya terpejam dengan tubuh yang bergetar. Kepalanya berusaha mengingat semua kejadian pada masa lalu hingga sampai kepada wajah Arsen. Bianca menyangkal bahwa pria dalam kejadian itu adalah Arsen. “Aku melamar di sini dengan ijazah SMA.” Bianca menjawab ucapan Arsen. Dia berusaha untuk tetap tenang meskipun suaranya terdengar bergetar. Sebelah tangannya meraih botol air mineral yang ada di atas meja tamu. Wanita itu lantas membuka segel botol dan meminumnya dengan gerakan yang sangat cepat. Kerongkongannya mendadak kering mendengar semua ucapan Arsen. Kejadian hari ini sungguh di luar dugaannya. “Ceritakan semua hal terkait dengan ijazah ini. Aku tidak mengetahuinya dengan jelas.” Arsen menyodorkan ijazah tersebut kepada Bi