Miranda Bella

1096 Words

Alex berjalan dengan cepat memasuki ruangan Presiden Direktur. Pandangan matanya langsung tertuju kepada meja Presdir. Arsen tampak sedang konsentrasi dengan tumpukan kertas yang ada di depannya. “Apa kau baik-baik saja?” tanya Alex dengan suara yang terdengar sedang cemas. Arsen mengangkat kepalanya dan menatap Alex dengan heran, karena tidak biasanya asisten pribadinya itu bertanya demikian. “Tidak usah terlalu perhatian kepadaku. Cari sana perempuan yang bisa kau berikan perhatian khusus!” Arsen mendengus kesal melihat ke arah Alex. Detik selanjutnya, dia lebih memilih untuk melanjutkan pekerjaannya kembali. “Bukannya anu kamu sedang sakit?” Alex bertanya dengan heran dan kening yang berkerut. “Siapa yang mengatakan semua itu?” jawab Arsen dengan menatap Alex tajam. “Kiara!” jawab

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD