“Ah, ternyata cinta ini sangat indah,” serunya dengan mata yang terpejam. Senyuman manis menghiasi wajah tampannya. Lesung pipinya terlihat sangat indah, semakin menambah nilai kesempurnaan dalam diri seorang Arsenio Rasendra. “Sudahlah. Aku keluar dahulu, mau bekerja.” Bianca melepaskan tangan Arsen dari tubuhnya. Wanita itu lantas berdiri dari tempat duduknya dan melangkah menuju pintu. “Ceritanya belum selesai, sayang,” ucap Arsen dengan suara yang tertahan. Dia masih penasaran dengan kelanjutan perjuangan wanita super power yang cantik dan sederhana ini. Sekarang Arsen bahkan merasa sangat beruntung bisa mendapatkan istri tangguh seperti Bianca. “Besok disambung lagi, Arsen,” jawab Bianca dengan tersenyum manis. “Aku tidak akan bisa berkonsentrasi hari ini jika belum mendengarkan s