“Maaf, aku hanya tidak ingin merepotkan kamu, Arsen. Terima kasih atas perhatiannya. Aku tidak ingin bergantung kepada kamu karena saat waktu itu tiba, aku harus siap dengan semuanya,” lirih Bianca dengan ucapan yang ambigu dan membuat Arsen tidak mengerti. Arsen menatap Bianca dengan lurus, keningnya berkerut tajam dengan tangan yang bersilang di depan dadanya. “Mungkin kamu butuh kekerasan untuk menjawab semuanya. Mulai hari ini kamu dipecat. Kedepannya kamu tidak boleh bekerja lagi. Setelah pulang dari rumah sakit, semua makanan yang akan kamu makan harus seizin aku. Aku yang akan menentukan makanan apa yang bisa kamu makan. Tidak semua makanan bisa kamu nikmati melihat dari hasil cek darah tadi.” Arsen mengatakan semuanya dengan penekanan di setiap kalimatnya. “Aku tidak mau berhenti