Kemarahan yang aku lepaskan bukan terjadi begitu saja, melainkan aku merasa khawatir jika sesuatu yang buruk terjadi menimpamu detik itu juga *** SPONTAN, Gito menahan napasnya untuk sesaat. Ia bangkit dari duduknya, berhadapan langsung dengan Sandra, lalu disusul oleh Misa yang ikut bangkit dari duduknya selang beberapa detik setelah Gito melakukannya. Tatapan Gito dan Misa tidak beralih dari wajah bunda Gina yang menyiratkan banyak sekali kekhawatiran di dalamnya. Sorot matanya sendu. "Tapi Gina nggak ada di sini Tan. Tadi pulang sekolah Gina nggak bareng sama Gito." Gito sebetulnya tak tega berkata seperti itu, yang tidak bisa dielakkan lagi apabila perkataannya barusan sungguh mencabik-cabik hati perempuan setengah baya itu. "Terus Gina ada di mana To? Tante takut terjadi apa-apa s