BAB 16

1087 Words

Luka yang terlihat samar, dan lara yang kian menjadi kasar. Semua itu berubah seiring waktu yang bergetar, menciptakan tawa yang lebar *** MUNGKIN ini untuk pertama kalinya Gina berangkat sekolah tanpa Gito yang selalu bersamanya. Alasannya bukan karena Gito membentak dan menyuruhnya naik angkutan umum seperti dua hari yang lalu. Gina hanya tidak mau bertemu dengan cowok itu, ucapan Gito kemarin sungguh mengoyak batinnya. Gina sakit hati, tentu saja karena ia seorang gadis yang tidak suka dibentak dan dikatai dengan perkataan kasar. Sadar diri. Gina tertawa miris, ia paham arti kata itu. Mungkin, Gito selalu terbebani dengan Gina yang selalu bergantung pada dirinya. Lain dengan Gito, cowok itu seakan tidak percaya, bola matanya berbinar. Merasa seperti sedang mengalami mimpi, Gito lan

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD