Sepasang bola mata jatuh pada sebuah pandangan saling bertukar. Mereka berdua sama-sama tersenyum, akan tetapi ada pedih di salah satu hati tersayat oleh sebuah ingatan. Betapa dua insan nampak begitu akrab seolah ikatan bukan hanya pertemanan. Tak ayal, pandangan terbuang begitu saja. Seolah hal tersebut terjadi karena kondisi fisiknya. "Sabar ya, Ay." Rose menepuk pundak sahabatnya Ayara. Setelah beberapa saat lalu, mereka berpapasan dengan Luan. Namun, entah mengapa pemuda tersebut memalingkan wajah. Ayara biasanya memang merasa berkecil hati mendapat perlakuan seperti barusan, tapi entah mengapa, mengingat kedekatannya dengan Sally sekarang, dia optimis untuk bisa merebut hati Luan. Sehingga tak ada raut wajah kekecewaan tergambar darinya. Hal tersebut membuat orang yang sedang berja