“Satu-satunya cara mendapatkan ketenangan adalah kebebasan.” Episode 18 : Bebas **** Aroma basah masih tercium mencolok berbaur dengan aroma tanah dan debu. Sisa hujan semalam masih menjadi pemandangan tunggal di pagi ini. Dan seakan mewakili hati Melia, hari ini langit kembali berkabung di antara nuansa basah dan dingin yang terus bersenandung. Di beberapa permukaan tinggi, buih-buih bening air hujan tampak bergelantungan. Baik di tepi tembok, balkon, juga ranting-ranting pohon di taman sebelah. Melia menatap semua itu dari balik kaca jendela yang sedikit ia buka. Dalam diamnya, ia masih mencoba meraup puing-puing kebahagiaan yang kiranya masih tersisa sekalipun hanya sedikit. Semuanya masih sama, seperti tiga hari terakhir, setelah Zean memutuskan pergi meninggalkan acara pernikaha