BAB 2 TIGA SAHABAT

748 Words
"Jadi kau memergoki suamimu sedang menbawa wanita lain ke rumah kalian?" Kedua sahabat Nabila, Moy dan Elice terkejut mendengar cerita Nabila yang luar biasa tidak masuk akal. "Kenapa kau tidak menjambak rambutnya dan mencakar wajah w************n itu!" gemas Moy mendengar cerita tenang Nabila ketika membahas penyebab dirinya menjadi janda. Moy adalah teman Nabila yang paling agresif jika ada sahabatnya diganggu orang. "Aku pilih berpisah dari Mas Riko agar bisa hidup lebih tenang untuk membesarkan anakku." Dari sejak mereka bertiga masih di bangku SMU memang Nabila yang paling slow meghadapi masalah apapun. "Dasar laki-laki sama saja!" Moy tetap tidak terima. Sedukit cerita tentang Moy ... Moy juga sudah bercerai karena suaminya berselingkuh. Moy memiliki bisnis kecantikan yang lumayan suksek dia mandiri secara finansial tapi malah diselingkuhi suaminya yang malas bekerja dan cuma bergantung hidup padanya. Parahnya suami Moy berselingkuh dengan sahabat Moy sendiri yang sudah Moy anggap seperti saudara perempuan. Kisah perceraian Moy dan suaminya sudah tidak perlu diceritakan lagi karena pemberitaannya sempat viral di semua media sosial. Moy yang sedang murka dengan wanita tidak tahu diri itu menghambur-hambutkan uang ratusan juta ke depan mukanya agar dipungut jika dia butuh makan dengan mengoda suami orang. Setelah video tersebut viral, akun media sosial milik Moy dibanjiri pengikut dan dampaknya bisnis kecantikanya malah maju pesat. Sekarang Moy sangat sukses dan masa bodoh dengan mantan suaminya yang jadi gelandangan. Lagi pula Moy masih muda, belum punya anak dan bisa dibilang lima kali lipat lebih cantik dari wanita selingkuhan suaminya, kulitnya glowing, bodinya sintal. Kehidupan Moy lebih melenggang bahagia setelah berstatus janda dan jadi wanita bebas. Moy adalah contoh janda yang dikecewakan laki-laki kemudian pilih balas dendam dengan cenderung merusak image dirinya sendiri karena tidak mau dinilai kalah saing dan lemah sebagai wanita. Kurang lebih seperti itu Moy yang bakal jadi kuda-kuda paling depan untuk membela Nabila. "Jadi sekarang suamimu menikahi peremuan itu dan kau mengurus anakmu sendiri?" tanya Moy ketika melihat Nabila melepas botol s**u dari genggaman putranya yang baru tertidur. "Ya, sekarang wanita itu juga sedang hamil." "Lalu bagaimana dengan anak kalian apa dia masih bertanggung jawab?" kali ini Elice yang bertanya. "Cuma ala kadarnya, apa lagi sejak istrinya hamil dan mereka akan memiliki anak mereka sendiri." Setiap kali wanita yang harus menanggung anak setelah perceraian. Padahal anak seharusnya tetap menjadi tangung jawab laki-laki sepenuhnya. "Apa kau bekerja, Nabila?" tanya Elice dengan lemas ketika melihat kondisi Nabila dan menatap putranya yang sedang tidur di stroler. "Aku berhenti bekerja sejak menikah dan hamil, sekarang aku masih tinggal bersama orang tuaku karena rumah juga ditempati mas Riko bersama istri barunya." "Kenapa kau mau saja mengalah seperti itu? Jadi keenakan itu perempuan! " Moy semakin gemas. "Aku hanya ingin hidup damai bersama putraku." Nabila terus saja pasrah dengan hatinya yang mulia tapi naif. "Bagaimana menurutmu?" tanya Moy pada Elice. "Entahlah," jawab Elice cuma mengedikkan bahu karena jadi tidak tahu harus bicara apa. Sekilas cerita tentang Elice ... Elice adalah janda yang memutuskan berpisah dari suaminya hanya karena alasan tidak ada kecocokan. Elice wanita karir yang sibuk demikian pulan dengan suaminya, mereka sering cekcok dan tidak ada yang mau mengalah. Ibarat dua alpha yang harus tinggal dalam satu kandang, akan sulit untuk disatukan karena semuanya ingin sama-sama jadi dominan. Elice dan suaminya sudah menikah selama tiga tahun tapi juga belum dikaruniai momongan mungkin itu juga salah satu pemicu perceraian mereka. Elice yang perfeksionis jadi sensitif jika membahas perkara anak-anak, dia sering merasa seperti dianggap cacat karena belum bisa memberi keturunan. Elice adalah sahabat nabil ayang palin tajir, cantik, cerdas luarbiasa tapi tetap paling sensitif jika di anggap sebagi wanita yang tidak bisa hamil. "Apa memang sudah nasip kita jadi janda seperti ini?" gerutu Moy dengan nada semakin lemas. Mereka bertiga sudah bersahabat sejak di bangku SMU dan sekarang mereka kembali dipertemukan lagi ketika sama-sama jadi janda. Moy yang centil dan periang, Nabila yang pendiam dan selalu baik hati, Elice yang cerdas dan paling bijak. Ternyata mereka bertiga sama-sama tidak mampu mempertahankan pernikahan. Atau mungkin mereka hanya belum beruntung untuk bertemu dengan laki-laki yang tepat. "Tapi mungkin kalian bisa ikut bergabung ke grup!" tiba-tiba Moy kembali bersemangat begitu ingat grup yang dia buat. "Grup apaan?"Nabila yang lebih dulu merespon. "Grup Janda dan Duda Bersatu!" "Tungu-tungu, grup apa tadi namanya?" Elice pura-pura bertanya sambil memiringkan telinga untuk lebih sigap. "GRUP JANDA DAN DUDA BERSATU!" ulang Moy dengan tegas. "Apa tidak ada lagi nama yang lebih norak dari itu?" heran Elice sampai pupil matanya hampir terbalik karena pening oleh tingkah Moy yang dari dulu tidak pernah berubah.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD