Bagian 3

536 Words
Bahan sayur mayur telah habis sesuai dengan rencana subuh tadi kalau ibu, Bapak dan Ayu ingin kepasar untuk membelinya. ''Pak Rega saya kepasar dulu, titip warung hehe.'' Kata Ibu. ''Ayu ikut?'' tanya Rega dan Ayu mengangguk dibelakang Ibu. ''Pasar mana emang bu?'' tanya Rega. ''Pasar Senaken Pak.'' Jawab Ayu kali ini. ''Aduh Ayu jangan panggil Pak saya masih muda... panggil aja Kakak ya.'' Kata Rega. Bosnya itu memilih Ayu berarti dirinya harus baik begitupun dengan Dera ckck. Tak lama sekitar jam dua siang Dera balik kali ini tanpa David karena lelaki itu tinggal disana untuk meeting dengan orang sana. ''Bos ngamuk di lapangan karena ada yang salah kerja, kapok.'' Kata Dera saat keluar dari mobil dan mendekati Ega. ''Ish mantap, makanya aku gak mau kesana soalnya liat dia adu urat terus. Sama siapa sih dia ngamuk.'' ''Itu Orang dari batu kajang, tongkang buat angkut batu bara terbalik sama isi- isinya di sungai Mahakam terus Bos Kideco marah sama Bos David karena kan tongkang punya kita.'' ''Terus hubungannya sama orang batu kajang.'' ''Orang batu kajang itu yang di amanahi bos kideco kan untuk angkut batu bara pakai tongkang kita. Pak David kan Cuma sewakan tongkang lebih dri itu nda mau tau eh malah diamuk, nda terima Pak David di cari orang itu dilapangan.'' ''Duh maka kalau dia marah serasa nyawa di batang leher.'' ''itu sudah.'' Jawab Dera sembari duduk namun Ketika duduk si Rega berdiri sambil menyeruput kopi sisa di gelasnya.''Ente mau kemana?'' tanya Dera sambil memegang ujung baju Rega. ''Anter Ayu kepasar xkxk, kasiankan gadis cantik seperti dia jalan kaki.'' Kata Rega sembari mempersilahkan Ayu untuk menaiki mobilnya tepatnya mobil kantor sih. ''Eh gak bisa gitu, Ikut.'' Kata Dera. ''Ah apa gakpapa? Apa gak merepotkan?'' tanya Ibu dan mereka berdua menggeleng. ''Enggak kok, santai.'' Kata Rega dan diangguki oleh Dera. ** Pasar Senaken... Ega memparkirkan mobilnya setelah itu Ayu dan ibunya turun. Tentu mereka berdua juga turun untuk melihat- lihat apa saja yang dijual dipasar ini. Ibu berjalan duluan namun Ayu dibelakang Bersama Dera dan Ega di sisi kiri dan kanan. ''Ayu kepanasan gak?mataharinya terik loh.'' Kata Dera ia saja terasa silau matanya karena matahari begitu panas. ''Sudah biasa kak.'' Kata Ayu. ''Dera dipanggil kakak lah aku Pak.'' Kata Ega dan Dera tertawa geli. ''Berarti dia tau mana yang masih muda dan yang sudah tua.'' Jawab Dera. ''Bos kit aitu nah sudah tua wk.'' ''Siapa? Bang David? Dia tua tapi umurnya aja tapi mukanya enggak. Padahal tukang emosian tapi kok gak tua ya.'' Jawab Dera mereka bertiga mendekati Ibu untuk membantu membawa belanjaan. ''Biasanya sih yang tukang marah- marah itu lama matinya beda sama orang baik.'' Jawab Dera. ''Iya, makanya kamu jahat aja terus biar sampe kiamat gak mati.'' Balas Rega mengolok. ** David duduk di ruangannya ia baru saja mendapatkan masalah sebenarnya bukan masalah besar hanya saja emosinya sangat memuncak sampai sakit kepala. David bersandar dikursinya kemudian menutup kedua matanya rasanya sedikit ringan dan reda awalnya ia tidak memikirkan apapun hingga seketika kedua matanya terbuka dan melihat hpnya. ''Kemana anak du aini, gak ada laporan.'' Gumam David biasa kedua anak buahnya itu rebut di group BMA. Ayu Nama itu tepatri dibenaknya terlebih mengingat wajahnya dan kepribadianya, sangat lucu dan lugu sepertinya David mendapatkan Wanita baru.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD