Bayu menatap hujan dari balik jendela apartemen sambil memegang sekaleng bir kesukaannya. Baru malam ini dia pulang cepat dan bisa menikmati sedikit waktu santainya sebelum tidur. Tapi, meskipun sedang disibukkan dengan urusan pekerjaannya dan masih harus super sibuk selama seminggu ini tidak lantas membuat fikirannya teralihkan. Bayu mengingat kembali perlakuan dinginnya pagi itu pada Kasih kemudian mengutuk dirinya sendiri. Bagaimana mungkin dia melampiaskan seluruh kekecawaan terhadap dirinya sendiri pada Kasih. Sejak malam terakhir kebersamaannya dengan Kasih yang kemudian harus tersadarkan oleh satu panggilan telfon dari kekasihnya Risa telah menghantam hati dan fikirannya. Kenyataan bahwa dia juga sangat menikmati malam yang dihabiskannya bersama Kasih begitu mengganggu dirinya.