Di luar dugaan Maria, Nana memeluknya lalu mencium kening Maria, Nana memegang wajah Maria dan mencium pipinya kiri kanan, ia mencium kedua matanya, turun mencium hidung Mari,a lalu ia tersenyum menatap Maria yang mengangkat sebelah alisnya tidak mempercayai apa yang dilakukan oleh kekasihnya itu. Namun saat ia hendak protes Nana mencium bibir Maria dengan lembut dan dalam. Setelah mencium bibir Maria dengan lembut dan dalam, Nana melepas tautan bibirnya lalu ia tersenyum melihat wajah kekasihnya Maria yang tengah tertegun ketika mendapati ciuman darinya. "Kenapa kamu masih saja terdiam ketika aku menciummu?" tanya Nana mengerutkan dahinya. Maria tersipu malu ketika mendapati pertanyaan seperti itu dari kekasihnya. "Aku tidak bisa!"jawab Maria sedikit malu-malu. "Tidak apa-apa sayan