Quatorze

2889 Words

Malu bertanya sesat di jalan. Itulah kalimat yang tepat untuk menggambarkan perasaan Nara selama beberapa hari ini. Nara dihantui oleh rasa penasaran yang begitu besar perihal apa yang sebenarnya terjadi saat ia mabuk. Sungguh, sebenarnya Nara takut menerima kenyataan bahwa ia telah bertindak bodoh malam itu. Namun, ia juga ingin memastikan apakah bayangan buram yang kadang muncul di benaknya nyata atau tidak. Sayangnya, Nara tak punya keberanian untuk bertanya. Tiap kali berhadapan langsung dengan sosok sang paman, kecanggungan justru melanda. Tak hanya kepada dirinya, tapi juga pada Sehun. Pria itu seolah ingin menghindar dari dirinya selama beberapa hari ini. Membuat Nara semakin merasa curiga bahwa apa yang menjadi prasangkanya memang benar terjadi. “Jangan!” Nara tersentak bangun d

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD