Randi selalu memandangi Alin dari balik jendela kaca, setidaknya hanya itu yang bisa dia lakukan untuk mengurangi rindu. Saking rindunya terkadang dia sulit mengontrol diri saat berdekatan dengan sang mantan. Tangannya sering kali secara spontan mengusap kepala Alin, atau menggenggam tangan berjari lentik itu, ketika mereka berdampingan. "Kalau cinta itu diperjuangkan, bukan cuma dipandangi kayak gitu, ntar kalau ditikung orang, nyesel, loh." Suara Ruri membuat Randi tersentak. "Apa sih, Mas." Randi tersenyum malu karena kepergok sedang memandangi Alin. "Wanita seperti Alin itu sudah jarang ditemuin loh, Bro. Bayangin aja, dia lebih memilih untuk berkerja sebagai admin, padahal harta orang tuanya berlimpah. Aku yakin, gaji dia nggak ada apa-apanya dibandingkan dengan uang jajan dari or