Bagian 24

1044 Words

“Tetaplah bekerja denganku dan tidurlah denganku. Jadilah pelayanku.” Clarissa yang mendengar diam. Tidur dengannya? Rasanya dia sendiri ragu dengan hal tersebut. Enggan. Itu yang dirasakannya kali ini. Berulang kali hatinya berteriak, berharap wanita tersebut akan menolak ajakan konyol seorang Aiden. “Tidurlah denganku dan kamu akan dapatkan uangnya, Clarissa,” tegas Aiden sembari berjongkok dan menatap Clarissa dengan jarak yang semakin dekat. Bibirnya sudah tersenyum setan dan penuh kemenangan. Clarissa masih saja bungkam dengan air mata yang perlahan mengalir. Matanya menatap Aiden dengan tatapan dingin. Namun, rasanya tidak ada jawaban sama sekali untuk semua masalahnya, selain iya. Hening. Hanya ada gemerisik hujan yang menjadi alunan penuh luka tersebut. Aiden yang melihat Clari

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD