52 Zein "Apa maksudnya ngomong gitu ke Abang?" tanya Triska dengan alis mengerut. "Cuma curhat doang, jangan dimasukkan ke hati," jawab Zein sembari menyuapkan makanan ke dalam mulutnya. "Kali dia minta Abang yang jadi penyumbang sperma." Triska menutup wajahnya dengan tangan, merasa sedikit khawatir dengan kedekatan suaminya dengan Laras. "Jangan ngawur ahh. Lagipula, kalau pun diminta, abang nggak bakal mau, karena itu dilarang dalam agama. Sama aja dengan zina!" tegas Zein. Triska menurunkan tangan dan memandangi wajah suaminya. Berharap bisa menemukan ketulusan dan ketegasan di sana. "Tenang saja, Sayang. Diri abang udah sepenuhnya milik kamu. Nggak mungkin dibagi-bagi. Nanti kayak ceceran bensin," seloroh Zein. Berusaha mencairkan suasana karena merasa hati istrinya sedang