24 "Mas," panggil Widayati. Abimana terpaku di tempatnya. Tertegun saat merasakan punggungnya diusap dengan lembut. Pria tersebut perlahan membalikkan tubuh dan menarik tangan Widayati. Menempelkan tubuh mereka dan memeluk tubuh istrinya dengan erat. "Jangan pergi," bisik Widayati. "Aku membutuhkanmu," lanjutnya. Seketika seperti ada yang meleleh dalam hati Abimana. Merasa bersalah karena mengabaikan sang istri yang sedang terguncang jiwanya. Sibuk mengejar cinta Hani yang sudah berpaling hati. Tanpa menyadari seorang perempuan yang selalu menunggunya datang untuk dihibur dan sekaligus menghibur. Bagaimanapun, ditinggal sang anak pasti membuat perempuan mana pun akan terguncang. Seharusnya dulu Abimana tetap menemani Widayati, bukannya malah menyerahkan sepenuhnya pengobatan sang is