Elisha menatap uluran tangan Arsen cukup lama, tidak berniat untuk menyambutnya dalam waktu dekat. Tepukan bahu dari Vara membuat Elisha tersadar dan refleks balas mengulurkan tangan. Telapak Arsen terasa besar dan hangat di kulit Elisha. “Apa gue harus ngenalin diri juga?” tanya Elisha, dengan sebelah alis terangkat naik. Dipandanginya penampilan Arsen dari atas ke bawah. Sengaja agar cowok itu tidak nyaman. Elisha memang paling anti kalau didekati berondong, baik itu Arsen maupun Gala. Meski begitu, Arsen sama sekali tidak tersinggung. Dia justru terkekeh kecil. “Aku tahu. Elisha kan? Aku lihat foto-mu di depan kantor Dear Future Husband.” Mataya kemudian beralih memandang Vara. “Ini pasti Vara kan? Kalian berdua pendiri DFH. Aku juga inget satu lagi. Namanya Rahma. Tapi kayaknya sekar