Angry

616 Words
Ailane melihat Sean kini tengah bermesraan di salah satu tempat makan yang tak jauh dari posisi nya sekarang. "Tuh kan! Sama aja! Semua cowok sama aja!" Gerutu Ailane menghentak-hentak kan kaki nya kesal. Bisa-bisanya secepat ini Sean melupakan Ailane. Mangkanya saat ia bertanya-tanya kenapa laki-laki itu masih belum menjawab pesan nya ternyata Sean sudah memiliki wanita cadangan lain. Astaga! Ia teringat sesuatu, ia siapa? Tak seharusnya ia menjadi sangat marah seperti ini. Ia saja bukan kekasih Sean. Jangan salah kan Ailane, salah kan saja Sean karena selalu memperlakukan Ailane layak nya seorang kekasih dan seakan-akan sering memberi nya sebuah harapan. Hukum alam yang terjadi adalah wanita tak pernah salah sehingga mau bagaimana pun ini termasuk kesalahan Sean bukan kesalahan Ailane. Meskipun kejadian saat berada di club malam cukup fatal bagi ailane dan di sisi lain Sean juga membantu nya tapi tak bisa menjadi alasan untuk Sean agar menjauhi nya tiba-tiba. Tak ada angin tak ada hujan, seperti Sean yang tak ada ucapan apapun tiba-tiba kini telah memiliki wanita lain. Jika saja Sean menyuruh Ailane untuk pergi atau sean yang berpamitan untuk pergi pasti Ailane masih bisa menerima kejadian ini dengan akal sehat. Coba lihat itu, wanita itu seperti menertawakan Ailane yang sedang kesal dengan bergelayut manja di lengan Sean. "Cuih," Ailane berdecih. "Awas aja ya Lo Sean babi!" Ailane sudah meninggal kan tempat nya lama-lama berada di sini membuat nya ingin muntah dengan dua orang tidak jelas yang sedang bermesraan di depan umum. Entah kemana yang penting Ailane pergi dari sini. Ia ingin sekali makan es krim, akan terasa enak jika dinikmati saat cuaca sedang sangat terik seperti ini. Ia memberhentikan motor nya dan masuk ke dalam salah satu swalayan dan membeli satu buah es krim. Selesai membayar ia keluar dan duduk pada tempat duduk yang di sediakan oleh swalayan namun letak nya berada di rumah. Benar! Es krim itu terasa sangat nikmat. Bisa mendinginkan hati dan juga pikiran nya. Padahal hari ini Ailane berniat mengambil waktu untuk me time. Memanjakan diri nya sendiri dengan berpergian seorang diri. Bukan malah ia harus melihat peristiwa yang membuat hati nya dongkol. Bukan nya malah tenang ia malah semakin kefikiran dengan itu. Ailane membuka sebuah aplikasi i********: dan melihat akun i********: Sean. Tak ada sesuatu yang bisa ia temukan. Sean tak sedang memposting apapun di sana. Niat nya padahal ingin melihat siapa wanita itu. Tentu saja wanita itu sangat jelek dan cantik Ailane kemana-mana. Tidak! Tidak! Tidak! Ailane hanya berbohong, ia tak bisa berhenti membandingkan diri nya sendiri dengan wanita itu. Wanita itu sangat cantik dan juga terawat. Sangat berbeda dengan diri nya yang begitu lusuh dan tidak pernah memperhatikan penampilan nya. Ia kemudian melihat ada salah satu akun yang seperti nya ia kenal. Itu bukan nya akun dari seseorang yang ia suka saat duduk di bangku SMA dulu? Atau nama nya hanya sama namun orang nya berbeda? Ia melihat akun itu, ia mendesah kecewa karena akun nya dalam mode private sehingga Ailane harus mengikuti nya terlebih dahulu agar bisa melihat akun itu. Tidak usah, Ailane tidak berminat untuk mencari tahu siapa pemilik dari akun itu. Ia harus mencari cara agar pikiran nya teralihkan dari Sean dan wanita baru nya. Ingat, ia tak sedang cemburu. Ia hanya kesal. Ia membuka w******p dan Sean pun tak meng-update sebuah story disana. Jika itu pacar baru Sean kenapa Sean tak mempublish nya? Untuk menyembunyikan identitas wanita itu dari Ailane? Atau bagaimana? Membuka ponsel malah membuat nya teringat. Lebih baik ia membeli es krim satu lagi agar pikiran nya semakin jernih dan juga tenang tidak memikirkan hal tak penting seperti itu. Salah satu ciri khas Ailane adalah, jika gadis itu sedang marah, rasa nya Ailane ingin memakan makanan yang banyak untuk melampiaskan amarahnya.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD