Rangga membuka pintu yang berbahan dari kaca tebal itu. Saat sudah terbuka, ia langsung bisa melihat ke arah seorang perempuan yang berada di dalam sana. Nabila, sedang menata ruang di dalamnya. Nabila yang juga baru saja melihatnya, hanya tersenyum ke arahnya. Namun, tidak bagi Rangga. Rangga tidak membalas senyum Nabila. Ia justru mengkerutkan keningnya menatap ke arah Nabila. Rangga kemudian berjalan mendekat ke arah Nabila. Nabila yang tadi tangannya sedang melakukan aktivitas, mendadak berhenti. Ia menunggu Rangga yang mendekat ke arahnya. "Nabila? Bukankah seharusnya kamu menungguku?" tanya Rangga pada Nabila. Nabila hanya tersenyum mendengar kalimat Rangga yang mendadak seperti itu. "Datang-datang, sudah bertanya begitu? Kenapa kamu terlihat terburu-buru sekali?" tanya Nabil