Rujakan Dengan Mamah tetangga

1124 Words
Drtt Drrt Drrt Getar ponsel di bawah bantal mengusik Khansa yang masih tidur.karena tak kunjung berhenti akhirnya Khansa bangun terduduk celingukan melihat kearahnya sendiri yang sudah pindah posisi tidur karena ternyata harusnya bantal untuk bagian kepalanya saat tidur malah sekarang kakinya yang ada di atas bantal,memang bar-bar tidurnya. sambil menggaruk kepalanya,di raihnya ponselnya yang masih bergetar di bawah bantal,di lihatnya layar ponselnya yang tertera nama kakaknya. "Teh,kita tinggal satu atap,pake telpon segala,hoam!?"tukas Khansa menepuk-nepuk pipinya agar hilang rasa kantuknya. "Teteh males naik keatas,perut udah gini cape!?"timpalnya di sebrang telepon. "ah,iya,lupa kalau kamarku sekarang di loteng dan teteh gak bisa kesini karena hamil tua!?"Khansa terkekeh. "Teteh khawatir udah jam segini belum bangun kayak orang pingsan ,ya walaupun hari ini kamu libur, seenggaknya sarapan dulu,eh malah udah jam sebelas ini!?" "oh,makasih,udah itu aja kan?aku kebelet pipis!?"tukas Khansa mematikan sambungan teleponnya begitu saja dan berlari ke kamar mandi yang ada di kamarnya karena ingin buang air kecil. sementara di bawah tangga loteng rumah,kakaknya menggerutu karena teleponnya di matikan begitu saja. usai membersihkan diri tadi sekalian ke kamar mandi,Khansa kini telah di belakang rumah untuk mencuci pakaiannya. "makan dulu aja de?!"seru kakaknya yang sudah berdiri di ambang pintu belakang rumah. "belum lapar teh!?"jawab Khansa tanpa menoleh masih fokus merendam cuciannya. "udah siang masa belum lapar?" "sebenarnya jam dua pagi buta tadi Sampai jam empat subuh aku makan mie sama ngemil karena lapar,hehe," "hm, kebiasaan kamu mah,besok katanya mau selamatan rumah Sa,nanti belanja subuh-subuh!?"jelas kakaknya sambil berjalan pergi. "iya!" ketika yang lain mengambil pakaian dari jemuran pakaian karena sudah kering,berbanding terbalik dengan Khansa yang justru baru menjemur pakaian nya atau kesiangan. harusnya aku yang aku di sana~ Dampingimu dan bukan dia~ Harusnya aku yang kau cinta dan bukan dia~ Harusnya kau tahu bahwa~ Cintaku lebih darinya~ Harusnya yang kau pilih bukan dia..~ "tarik mang!?"seloroh kakaknya yang datang membawa keranjang berisi beberapa buah dan meletakkan di kursi kayu di samping toko. Khansa lagi asyik menggoyangkan badan dan pinggulnya akhirnya berhenti dan menoleh, kemudian berjalan menghampiri kakaknya yang memang sudah selesai menjemur pakaiannya. "mau rujakan teh?"tanyanya sudah berdiri di hadapan kakaknya yang sedang mengupas buah mangga muda. "aku yang ngulek bumbu rujaknya."lanjut sudah meraih cobek yang sudah berisi kacang yang telah di goreng,ada cape super pedas,gula merah dan asam Jawa. "iya,tadi Mamah Dira ngajak rujakan dan ini kasih mangga mudanya." "eh, maksudnya Mamah Fabian?" "iya,katanya itu di belakang rumah banyak banget mangga ,seger siang gini kan?!" "iya."Khansa mengulek bumbunya sampai halus sementara kakaknya memotong buah mangga yang telah di kupas,serta buah lain seperti pepaya,jambu air,dan bengkoang. Khansa keluar rumah lagi setelah tadi sebelumnya masuk rumah untuk ganti baju karena sedikit basah saat mencuci pakaiannya tadi.di dapati beberapa orang ibu-ibu termasuk ibunya dan kakaknya telah duduk sambil menikmati rujak yang bumbunya di buatnya tadi. "ayo Sa,ini bumbu rujaknya mantap!?"tukas kakaknya sambil mengacungkan jempol tangannya. "Loh ini siapa?Khansa?"tanya wanita paruh baya bertubuh agak gemuk namun terlihat masih cantik menatap Khansa dari atas sampai bawah yang mengenakan kaos polos putih kebesaran dan celana pendek selutut sementara rambut panjangnya di biarkan terurai. "iya mah,ini Khansa!?"jawab ibunya Khansa yang duduk di sebelahnya di teras samping rumah dekat toko. "iya gitu, beneran Khansa?tinggi ya sekarang,jarang lihat loh?!"ujarnya berdiri dan menghampiri Khansa yang masih berdiri kemudian mengelus bahunya lembut. "beda banget dari yang dulu itu,tomboy,kucel dan hitam ya?!"lanjutnya. "ya ampun,mamah ini kalau ngomong suka bener dan jujur pula,"sahut Khansa nyengir,sementara Kania,kakaknya malah ngakak. "sekarang kamu cantik sekali sayang,udah punya pacar?!"tanyanya sambil merangkul lengan Khansa dan mengajaknya untuk duduk. "Dia mah jomblo abadi mah!"timpal Kania tanpa menoleh masih asyik menikmati rujaknya. "Loh masa sih?coba Fabio udah gede mamah jodohin beneran,dari dulu walaupun tomboy mamah udah suka sama kamu,kalau Fabian kan gak mungkin udah mau nikah."cerocosnya. Khansa hanya tersenyum tipis sambil mulai mencoba rujaknya. "Mah, kalau ada kenalan tolong kasih tahu yang penting seiman dan baik!?"tukas ibunya. uhuk uhuk uhuk Mendengarnya Khansa langsung terbatuk-batuk,Kania dengan sigap memberikan segelas air putih yang memang tersedia di teras. "mulai deh!"tukas Khansa datar. "ya,umurmu udah lebih dari cukup untuk menikah."timpal ibunya. "iya,iya, ucapan ku masih berlaku kok, kalau ada laki-laki baik-baik datang ngelamar aku pasti terima!"tukas Khansa meyakinkan. wanita yang sering di sapa Mamah Dira itu yang duduk di samping Khansa tersenyum sambil mengelus punggung tangan kiri Khansa. "jodoh pasti ada sayang,percaya deh,"bijaknya dengan senyuman manisnya. "saya percaya kok,tuh orang yang udah ngelahirin saya kayaknya gak sabaran!"sindir Khansa tanpa ragu menyindir ibunya sendiri. "bukannya gak sabar, habisnya kamu tuh kayaknya yang di pentingkan itu nyari duit aja,tuh liat si Ica yang masih sekolah aja di antar jemput pacarnya."cerocos ibunya. "ya, ibumu benar, itu Bayu saja yang seumuran sama kamu udah punya anak!?"timpal Bi Ina yang memang bergabung di sana duduk selonjoran dekat Kania. "ish, ikut-ikutan aja ni orang satu."batin Khansa merasa terpojok. Khansa hendak menjawab perkataan ibunya tapi mamah Dira menggenggam tangannya dan menggelengkan kepalanya samar sambil tersenyum supaya Khansa lebih baik mendengarkan. "wah,rujaknya mantap ya,Bu Lilah itu anaknya Kenzo udah berapa bulan ya?"Tanyanya sambil masih menikmati rujaknya walau sesekali minum karena merasa pedas. "tiga bulan berarti akhir bulan ini."jawab ibu Khansa. "duh,pasti kangen pengen di gendong cucunya kenapa nggak ke sana lagi?!"ucap mamah Dira antusias. "pengennya,ya tapi mahal ongkos ke Lombok nya,palingan nanti kalau udah agak besar di ajak ke sini."jawab ibu Khansa. "seneng ya udah bisa nimang cucu, apalagi nanti ini anaknya Kania lahir jadi udah dua cucunya,lah itu Fabian baru mau nikah udah gak sabar cepat sah nanti punya cucu.oh,ya Khansa nanti mau ya jadi bridesmaid di nikahan Fabian bareng sama Tita?!" "wah, boleh saja Mah," "apa itu bres,bres_"tanya ibunya susah menyebutkan perkataan Mamah Dira tadi. "bresmaid itu yang mengiringi pengantin!"timpal Kania menjelaskan. "oh."ibunya mengangguk mengerti. "lama di luar kota ya mah,pulang udah ada calon aja,"bi Ina ikut nimbrung. "iya,Fabian umurnya juga udah 26 tahun dan mereka udah pacaran hampir dua tahun jadi nunggu apalagi."jelas mamah Dira lagi. "iya,bener itu Bayu aja umur 22 tahun sekarang udah punya anak satu ."ujarnya melirik Khansa seolah tatapannya menyindir. Bibinya yang satu ini memang rada rese kalau menurut Khansa, apalagi kalau sudah ngomongin soal pernikahan, mentang-mentang anak-anaknya sudah pada nikah semua. sesekali Khansa melirik Mamah Dira yang mengelus-elus rambut nya yang panjang dan sekarang malah merangkulnya dengan sayang. sebenarnya dulu dirinya memang dekat apalagi mereka tetangga depan rumah,namun semenjak masuk SMA sampai lulus hingga kemudian bekerja jadi tidak saling bertemu dan mengobrol seperti sekarang ini. "kalau masih mau mangganya masih banyak di belakang tinggal ambil aja,barangkali itu ibu hamil masih mau yang asam-asam,"seru Mamah Dira. "iya mah, terima kasih."sahut Kania. "sayang,main dong ke rumah mamah.kayaknya dulu waktu SMP sering main."ajak mamah Dira. "iya,kalau lagi ga sibuk,hehe..kayaknya mamah juga sibuk,saya apalagi sering Lembur." "iya juga,makanya jarang ketemu.nanti di jadwal kalau tidak rujakan kita nanti makan-makan disini,nasi liwet."usulnya. "wah,boleh tuh mah,"tukas bi Ina antusias. Khansa memutar matanya malas, urusan makan aja cepat, bibinya yang satu ini.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD